Minuman Kedelai (Glycine max) dan Kombinasi Asam Jawa (Tamarindus indica) dengan Kunyit (Curcuma domestica) dalam Mengurangi Nyeri Haid
Downloads
Pendahuluan: Beberapa wanita ketika mentruasi dengan nyeri perut baik sebelum menstruasi atau selama menstruasi itu disebut dismenorea. Gejala dismenorea seperti rasa sakit yang memancar ke belakang dengan durasi rasa sakit kurang lebih selama 8 hingga 72 jam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari seberapa besar pengaruh kedelai (Glycine max) dan kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) dalam mengurangi skala nyeri dismenorea siswi di SMK Farmasi Sekesal Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Quasy experimental pretest and posttest design. Total sampel 27 siswi termasuk usia 15 - 18 tahun sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Variabel bebasnya adalah asam jawa (Tamarindus indica), kunyit (Curcuma domestica), dan kedelai (Glycine max), sedangkan variabel dependennya adalah nyeri dismenorea. Mengetahui tingkat signifikan, data yang terkumpul dari total 27 responden masing-masing 9 responden pada tiap kelompok dan hasilnya akan diuji dengan uji statistik uji Wilcoxon Sign Rank Test, Kruskal Wallis Test dan Mann Whitney U Test pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada pemberian kedelai (Glycine max) dan kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) terhadap skala nyeri dismenorea siswi di SMK Sekesal Surabaya. Kesimpulan: Minuman kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) semakin menurunkan skala nyeri dismenorea dibandingkan dengan minuman kedelai (Glycine max) pada siswa remaja di SMK Farmasi Sekesal Surabaya.
Anindita, A. Y. (2010). Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam terhadap Keluhan Nyeri Dismenorea pada Remaja Putri di Kotamadya Surakarta. Skripsi; Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Anugroho, D & Ari, W. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Offset.
Astuti, W. P. (2016). Pengaruh Pemberian Vitamin B1 dan Kunyit (Curcuma longa) terhadap Penurunan Derajat Nyeri Dismenore pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Universitas Airlangga. Skripsi; Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.
Blackburn, J. & Jane, H. (2014). Keperawatan Medical Bedah (Edisi 8). Singapore: Elsevier.
Budiarti, A. & Rizta, N. (2015). Efektivitas Pemberian Terapi Susu Kedelai terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid (Dismenorea) pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya. Surabaya: Stikes Hang Tuah Surabaya.
Caluwe, Emmy, D. & Damme, P. V. (2010). Tamarind (Tamarindus indica L): A Review of Traditional Uses, Phytochemistry and Pharmacology. American Chemical Society; 23; 53-83.
Jurenka, J. S. (2009). Anti-Inflamatory Properties of Curcumin, A Major Constituent of Curcuma longa (A Review of Preclinical and Clinical Research). Alternatif Medical Review; 14; 141-153.
Marlina, E. (2012). Pengaruh Minuman Kunyit terhadap Tingkat Nyeri Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Peneltian; Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, Padang.
Noorafshan, A. (2012). A Review of Therapeutic Effect of Cucurmin. Current Pharmaceutical Design; 19; 2032-2046.
Smith, R. & Kaunitz, A. (2015). Primary Dysmenorrhea in Adult Women: Clinical Features and Diagnosis. Alphen aan den Rijn: Wolters Kluwer.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement