Relationship between House Sanitation and Number of Bacterial in Bed Room with Pneumonia Case of Children Under Five Years Old in Kenjeran Sub District Surabaya
Downloads
The number of pneumonia cases in children under five years found in Surabaya city in 2016 was 3,925 cases (40.89%). The number of pneumonia cases in children under five years in Kenjeran sub district was highers with 232 cases. This study was purposed to analyze the relationship betweenhouse sanitation and airborne bacterial number with pneumoniacases in children under five years old in the Kenjeran sub district, Surabaya. This study wasdesigned as a case control study using 12 cases and 12 controls as the samplers. This research was conducted in Kenjeran sub district and took place from May to November 2017. Statistical test was using by chi square and multivariate logistic regression. The results of the study was that the cases of pneumonia in children under five years old were birth weight (p=0,01), nutritional status (p=0,01), sanitation house (p=0,03) and airborne bacterial number (p=0,01). Multivariate logistic regression test results showed that significant variables were nutritional status and airborne bacterial number.Nutritional status have the significance 0.04 (p <α) with OR=15,00. Airborne bacterial number have the significance 0.04 (p <α) with OR=15,00. The conclusion of this study is nutritional status and airborne bacterial number are associated with pneumonia under five years old. It is highly suggested to improve the quality of home health and child care.
Caesar D.L., Nurjazuli., Nur E.W. (2015).Hubungan Jumlah Bakteri Patogen dalam Rumah dengan kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Banyumanik Semarang Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 14(1), 21-26.
.Dinkes Kota Surabaya. (2015). Profil Kesehatan Kota Surabaya. Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Dinkes Propinsi Jawa Timur. (2015). Profil Kesehatan Jawa Timur. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Ditjen PP dan PL. (2007). Pedoman Penilaian Rumah Sehat,Jakarta : Depkes RI.
Elynda S.R., & Sulistyarini L. (2013). Pengaruh Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tambakrejo Kecamatan Simokerto Kota Surabaya .Jurnal Kesehatan Lingkungan. Universitas Airlangga.
Field W. (2010). Climate Change and Indoor air Quality. US:EPA.
Hartati S., Nurhaeni N. & Gayatri D. (2012). Faktor Resiko Terjadinya Pneumonia pada Balita. Jurnal Keperawatan Indonesia. 15 (1). . diakses di:http://jki.ui.ac.id/index .php/jki/ar ticle /view /4
Hidayati A.N. (2011). Pelayanan Puskesmas Berbasis Manajemen Terpadu Balita Sakit dengan Kejadian Pneumonia Balita. Jurnal Kemas. 7(1). Diakses di https://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/kemas/1791
Ibrahim., dan Hartati S. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Puskesmas Boalemo Tahun 2010. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Keman S. (2005). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 29-42. Diakses di journal.unair.ac.id/download-fullpapers-KESLING-2-1-04.pdf.
Kemenkes RI. (2010). Pneumonia Balita. Pusat Buletin Jendela Epidemiologi. Jakarta: Kementarian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI.(2013). Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Kemenkes RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Masyarakat. Jakarta. Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2015, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Mahmud R. (2009). Pengaruh Kemiskinan Keluarga pada Kejadian Pneumonia Balita di Indonesia. Jurnas Kesmas, 4(1), 36-41.
Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Balita, Orang Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer
Muttaqin,Arif. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan. Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika.
Mukono H.J. (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press.
Nurnajiah M., Rudi., & Desmawati. (2016). Hubungan Status Gizi dengan derajat Pneumonia pada Balita di RS.Dr.M.Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(1) ,250-255.
Nurjazuli & Widyaningtyas R.J. (2009). Faktor Risiko Dominan Terjadinya Pneumonia. Jurnal Respirologi Indonesia 29 (2).
Pamungkas D.R. (2012). Analisis Faktor Risiko Pneumonia pada Balita di 4 Provinsi di Wilayah Indonesia Timur. Skripsi. Universitas Indonesia
Permenkes RI Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011, 2011. Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Sari L.S., Suhartono,. Joko T. (2014). Hubungan antara Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pati I Kabupaten Pati. JKM.2(1), 56-51. Diakses di http://ejournal-s1.undip.ac.id/ind ex.php/jkm
Sidiq R., Ritawati, Sitio, R. dan Hajar, S. (2016). The Risk of Pneumonia among Toddlers in Lambatte, Aceh. Kesmas National Public Health Journal, 11(2), 69-73.
Sumiati. (2015). Hubungan Jenis Kelamin dan Status Imunisasi DPT dengan Pneumonia pada Bayi usia 0-12 Bulan. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai.2 (1).
Supriatin O. (2015). Hubungan paparan Asap rokok dan Rumah Tidak Sehat dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Winobrajan Yogyakarta Tahun 2015. Skripsi. Universitas Aisyiyah Yogyakarta
WHO. (2008). Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak. Jakarta : EGC
WHO. (2016). Pneumonia. Diakses dari di media centre/factsheets/fs 331/en/ [sitasi 8 Mei 2017].
WHO-UNICEF. (2006). Pneumonia The Forgotten Killer of Children. Switzerland
2. Formal legal provisions to access digital articles of electronic journal are subject to the provision of the Creative Commons Attribution-ShareAlike license (CC BY-NC-SA), which means that Jurnal Kesehatan Lingkungan is rightful to keep, transfer media/format, manage in the form of databases, maintain, and publish articles.
3. Published manuscripts both printed and electronic are open access for educational, research, and library purposes. Additionally, the editorial board is not responsible for any violations of copyright law.
JKESLING by UNAIR is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.