Level of Education, Knowledge, Attitude Sellers Meatballs and Borax Used in Meatballs in Lemahputro III Elementary School
Downloads
Badan Intelejen Negara. (2012). Penyuluhan Keamanan Pangan. Tersedia dari: URL: http://www.bin.go.id [Diakses pada tanggal 09 Juli 2016]. Balai Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2011). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: BPOM. Cahyadi, W. (2009). Analisis dan Aspek Kesehatan pada Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Erniati. (2016). Analisis Kandungan Boraks pada Bakso yang Beredar di Sekolah Dasar Negeri Lemahputro III Sidoarjo Tahun 2016. Skripsi. Sidoarjo: Universitas Airlangga Surabaya. Fauziah, (2013). Kajian Keamanan Pangan Bakso dan Cilok yang Beredar di Lingkungan Universitas Jember Ditinjau Dari Kandungan Boraks, Formalin dan Tpc. Skripsi Jember: Fakultas Teknologi Pertanian. Green, (2008). Behavioral Science And Food Safety. Journal. Environmental Health, Vol. 71 No. 2, September 2008: 47–49. Habsah. (2012). Gambaran Pengetahuan Pedagang Mi Basah terhadap Perilaku Penambahan Boraks dan Formalin pada Mi Basah di Kantin-kantin Universitas X Depok Tahun 2012. Skripsi. Universitas Indonesia. Handoko, dkk. (2010). Aspek Lingkungan Sosial dan Potensi Munculnya Perilaku Penambahan Boraks dalam Proses Produksi Bakso Daging Sapi di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan. Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau. Hidayati, D dan Saparinto, C. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius. Judarwanto, W. (2008). Perilaku Makan Anak Sekolah. Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/ uploads/2012/05/perilaku-makan-anak-sekolah. pdf. Diakses pada tanggal 25 Februari 2017 pukul 19.45 WIB. Kusumawati. (2014). Kandungan Formalin dan Boraks pada Makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar (SD). Skripsi. Jakarta: Universitas Poltekkes Kemenkes. Miller, D.N. (2014). SALT. Tersedia di : http:// www. growyouthful.com. Diakses tanggal 23 Desember 2016 pukul 10.00 WIB. Mujianto, dkk. (2005). Faktor- faktor yang Memengaruhi Penggunaan Boraks di Kecamatan Pondok GedeBekasi. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 33 No. 4, Oktober 2005:152–145. Notoatmodjo. S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Nurchasanah, C. (2008). Hubungan Karakteristik dan Perilaku Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear di RSUZA Banda Aceh. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Nurhadi, M. (2012). Hygiene Bahan Pangan Asal Hewan dan Zoonosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Nurkholidah, Ilza, M., Zose, C. (2012). Analisis Kandungan Boraks pada Jajanan Bakso Tusuk di Sekolah Dasar di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 6, No. 2, 2012: 134–145. Oktavia. L. (2012). Pengaruh Antara Pengetahuan dan Motif Ekonomi terhadap Penggunaan Formalin dan Boraks oleh Pedagang dalam Pangan Siap Saji (Bakso) di Kecamatan Medan Denai dan Medan Tuntungan Tahun 2014. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Paratmanitya, Y dan Aprilia, V. (2016). Analisis Kandungan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya pada Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, Vol. 4 No. 1, Januari: 49–55. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun (2012). Tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta: Sekretariat Negara. Sugiyatmi, S. (2006). Analisis Faktor-faktor Risiko Pencemaran Bahan Toksik Boraks dan Pewarna pada Makanan Jajanan Tradisional yang Dijual di Pasarpasar Kota Semarang Tahun 2006. Tesis. Universitas Diponegoro. Suryana, A. (2003). Tantangan dan Kebijakan Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi. Jakarta: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi, Agrindo Aneka Consult. Wariyah, C. dan Dewi, S.H.C. (2013). Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah di Wilayah Kabupaten Kulon Progo DIY. Jurnal Agritech, Vol. 33 No. 2, 2013: 146–153. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. (2006). Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Yasmin, G., dan Madanijah, S. (2010). Faktor Pendukung Perilaku Penjajah Pangan Jajanan Anak Sekolah Terhadap Keamanan Pangan di Jakarta da Sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan, Vol. 5 No. 3, 2010: 148–157. Yuliarti dan Nurheti. (2009). Awas! Dibalik Lezatnya Makanan. Edisi 1. Andi, Yogyakarta. Yunin, H., dan Kamsatul, M.L. (2014). Kecenderungan Pilihan Jajanan Pangan Anak Sekolah SD terhadap Jajanan Berformalin. Jurnal Pena Sains, Vol. 1 No. 2, Oktober 2014: 2407–2311.
2. Formal legal provisions to access digital articles of electronic journal are subject to the provision of the Creative Commons Attribution-ShareAlike license (CC BY-NC-SA), which means that Jurnal Kesehatan Lingkungan is rightful to keep, transfer media/format, manage in the form of databases, maintain, and publish articles.
3. Published manuscripts both printed and electronic are open access for educational, research, and library purposes. Additionally, the editorial board is not responsible for any violations of copyright law.
JKESLING by UNAIR is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.