Bedah Reposisi Hernia Perineal pada Kucing Betina

hernia perineal kucing bedah reposisi

Authors

  • Desty Apritya
    destyapritya@uwks.ac.id
    Laboratorium Bedah dan Radiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Ratna Widyawati Laboratorium Bedah dan Radiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Erfan Andrianto Aritonang Mahasiswa PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Marselinus Ndilu Landu Djawa Mahasiswa PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Fauzi Saputra Mahasiswa PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Ika Ayu Anita Dayanti Mahasiswa PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
September 26, 2020

Downloads

Kucing betina berusia ±1 tahun dengan gejala klinis dysuria, konstipasi, pada bagian perineal terdapat kebengkakan dengan konsistensi kenyal disertai luka. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan monosit sedangkan hasil pemeriksaan ultrasonografi pada kebengkakan menunjukan gambaran anechogenic berisi cairan. Hasil aspirasi teridentifikasi cairan tersebut adalah urin, sehingga kucing tersebut dapat didiagnosis hernia perineal dengan refleksi vesika urinaria. Tahapan operasi meliputi herniorraphy, reposisi vesika urinaria, dan hernioplasti. Terapi sistemik pasca operasi yaitu Amoxicilin 20 mg/kgBB q12h, Asam mefenamat 16 mg/kg BB q12h, dan multivitamin ½ tab q12h selama tujuh hari. Terapi menggunakan topikal menggunakan povidone iodine 10% dan die da yao jing®. Kucing menunjukkan aktifitas normal setelah 7 hari perawatan.