Representation of Librarians' Assertive Behavior in Resolving Librarian Conflicts in the Film Heartbreak Library

Representasi Perilaku Asertif Pustakawan dalam Penyelesaian Konflik Pemustaka pada Film Heartbreak Library

Representasi pustakawan Perilaku asertif Konflik Pemustaka librarian conflict assertive behavior librarian representation

Authors

  • Nasywa Maulida Ayu Anisa Adi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Diponegoro
  • Rukiyah
    rukiyah@live.undip.ac.id
    Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Diponegoro
June 26, 2025
watching movie at library

Downloads

Background: The research entitled Representation of Assertive Behavior of Librarians in Resolving User Conflicts in the Film Heartbreak Library is motivated by a library that is inseparable from conflict, such as internal conflicts between libraries and users. Therefore, a librarian must have 2 competencies, namely professional competence and personal competence as an effective mediator in resolving conflicts. The conflict that arises can become a work of film art because it arises from the consequences of social phenomena, experiences, and events. The film Heartbreak Library is a film that is appropriate to the conflict being studied.
Purpose: This research aims to represent the assertive behavior of librarians, which is a solution for users and librarians in resolving conflicts.
Method: The method used in this research is descriptive qualitative, which is analyzed through semiotic analysis with the trichotomy triangle proposed by Charles Sanders Peirce.
Findings: The results of this research are a representation of librarians' efforts to resolve user conflicts based on the classification of icons, indexes, and symbols. This representation shows that the librarian depicted is a librarian who is professional in carrying out his duties. The librarian in the film Heartbreak Library wholeheartedly provides the best service to users and reflects a librarian who behaves assertively in resolving user conflicts. Users can express their opinions and needs without worry, without reducing the rights or dignity of other individuals, and find solutions to conflicts.
Conclusion: It can be concluded that assertive behavior influences user conflict resolution. Apart from that, society's view of the librarian profession can change because it has been represented through a film, which is a medium for conveying moral messages to the audience.
Keywords: Librarian Conflict, Assertive Behavior, Librarian Representation

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

REPRESENTASI PERILAKU ASERTIF PUSTAKAWAN DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PEMUSTAKA PADA FILM HEARTBREAK LIBRARY

ABSTRAK

Latar belakang: Penelitian yang berjudul Representasi Perilaku Asertif Pustakawan dalam Menyelesaikan Konflik Pemustaka pada Film Heartbreak Library dilatarbelakangi oleh sebuah konflik di perpustakaan. Oleh sebab itu, pustakawan harus memiliki 2 kompetensi, yaitu kompetensi profesional dan kompetensi personal sebagai mediator yang efektif dalam menyelesaikan konflik. Konflik yang timbul dapat menjadi sebuah karya seni film, karena muncul dari akibat fenomena sosial, pengalaman dan peristiwa. Maka, film Heartbreak Library merupakan film yang sesuai dengan konflik yang dikaji.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan perilaku asertif pustakawan yang menjadi solusi bagi pemustaka dan pustakawan dalam menyelesaikan konflik.
Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu kualitatif deskriptif, yang dianalisis melalui analisis semiotika dengan segitiga trikotomi yang dikembangkan Charles Sanders Peirce.
Temuan: Hasil penelitian ini adalah representasi upaya pustakawan dalam menyelesaikan konflik pemustaka berdasarkan klasifikasi tanda ikon, indeks dan simbol. Representasi ini menunjukkan pustakawan yang digambarkan merupakan seorang pustakawan yang profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pustakawan dalam film Heartbreak Library dengan sepenuh hati memberikan pelayanan terbaik kepada pemustaka dan mencerminkan seorang pustakawan yang berperilaku asertif dalam menyelesaikan konflik pemustaka. Pemustaka dapat mengekspresikan pendapat serta kebutuhan mereka tanpa cemas tanpa mengurangi hak atau martabat individu lain dan menemukan solusi terkait konfliknya.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif berpengaruh pada penyelesaian konflik pemustaka. Selain itu, pandangan masyarakat terhadap profesi pustakawan dapat berubah karena telah direpresentasikan melalui sebuah film yang menjadi media penyampaian pesan moral kepada audiens.
Kata Kunci: Konflik Pemustaka, Perilaku Asertif, Representasi Pustakawan