DETERMINAN SOSIAL KERENTANAN PEREMPUAN TERHADAP PENULARAN IMS DAN HIV

IMS dan HIV Kerentanan Perempuan Posisi Tawar Determinan Sosial

Authors

  • Desak Made Sintha Kurnia Dewi
    desaksintha@fkm.unair.ac.id
    Departemen Biostatistika dan Kependudukan, Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi
  • Luh Putu Lila Wulandari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • D.N. Wirawan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Udayana
November 22, 2019

Downloads

Kasus HIV - AIDS meningkat pada perempuan dan menjadikannya salah satu kelompok rentan. Perempuan memiliki kemungkinan tertular IMS - HIV dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki dan berdampak pada meningkatnya jumlah infeksi pada anak. Tujuan penelitian ini untuk menggali determinan sosial yang mempengaruhi kerentanan perempuan tertular IMS - HIV. Penelitian ini menggunakan design studi kualitatif pada 21 informan yang dipilih secara purposive yaitu terdiri dari klien, provider, konselor. Informan yang terpilih adalah pernah atau saat ini mengalami IMS atau HIV (klien), memiliki pengalaman menangani klien IMS atau HIV (provider/konselor). Proses rekrutmen dilakukan dengan melibatkan petugas layanan. Penelitian dilaksanakan pada April – Juni 2012 di tiga tempat layanan di Denpasar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur, kemudian direkam dan ditranskrip. Analisis dilakukan secara tematik dan triangulasi melalui member checking dan peer debriefing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan sosial yang mempengaruhi kerentanan perempuan terhadap penularan IMS -HIV antara lain kurangnya pengetahuan, perilaku seksual berisiko perempuan dan pasangan, tekanan ekonomi mendorong perempuan terlibat dalam pelacuran, ketergantungan ekonomi membatasi akses ke layanan, stigma terhadap kondom dan HIV, pengaruh ketimpangan gender, nilai perempuan di masyarakat menempatkan perempuan sebagai pihak yang dipersalahkan, posisi tawar rendah dalam menegosiasikan hubungan seksual, motivasi, dan perilaku petugas yang kurang mempengaruhi kualitas layanan dan menimbulkan ketidakpercayaan klien. Determinan sosial tersebut mempengaruhi kerentanan perempuan terhadap penularan IMS - HIV secara holistik, dapat dilihat dari faktor individu perempuan dan di luar individu seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan budaya. Diperlukan upaya komprehensif berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan, pemberdayaan perempuan, pelatihan komunikasi dan konseling pasangan bagi petugas kesehatan.