Pengaruh Pemberian Salep Kolagen Hidrolisat Ikan Sebagai Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIB Berdasarkan Ekspresi Fibroblast Growth Factor 2 (FGF-2) dan Fibroblas pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Penyembuhan luka bakar derajat IIB kolagen hidrolisat ikan FGF-2 fibroblas

Authors

  • Lutfiana Pratiwi
    lutfianapratiwy@gmail.com
    Progam Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya
May 29, 2020

Downloads

Luka bakar derajat IIB merupakan kondisi hilangnya jaringan akibat paparan panas meliputi seluruh epidermis dan sebagian dermis. Obat gold standart yang yang sering digunakan adalah Silver sulfadiazine yang relatif mahal dan bersifat toksik dalam jangka waktu lama sehingga diperlukan alternatif pengobatan dari bahan alami seperti kolagen hidrolisat bersumber dari ikan. Kolagen hidrolisat ikan bekerja dengan menarik sel imunitas yaitu makrofag yang akan memproduksi growth factor sehingga mampu mempercepat kesembuhan luka. Penelitian ini menggunakan rancangan RAL dengan sampel 24 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150-200g umur 8-12 minggu yang dibagi 4 kelompok yaitu kontrol positif, dan kelompok terapi kolagen hidrolisat ikan konsentrasi 5%, 7,5%, 10% yang diterapi dua kali sehari selama 10 hari. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi salep kolagen hidrolisat ikan 10% adalah konsentrasi terbaik dari semua kelompok terapi yaitu mampu meningkatkan ekspresi FGF-2 (36.65±1.24) % serta mampu meningkatkan jumlah fibroblas (40.06±1.24) sel dalam fase kesembuhan luka. Namun kedua hasil yang diperoleh dari konsentrasi salep kolagen hidrolisat 10% masih kurang efektif dibandingkan dengan obat Silver Sulvadiazine dalam meningkatkan ekspresi FGF-2 (41.69±0.95) % dan meningkatkan jumlah fibroblas (46.50±1.66) sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep kolagen hidrolisat ikan dapat digunakan namun masih kurang efektif dikarenakan kedua obat terapi memiliki mekanisme kerja yang berbeda.