Laporan Kasus: Corneal Ulcer karena Secondary Trauma Keratoconjuntivitis Sicca pada Kucing

Corneal ulcer schirmer tear test levofloksacin pilocarpin HCL 1%

Authors

  • Oman Setiyanto
    omansetiyanto@gmail.com
    Sarjana Kedokteran Hewan, Kandidat Dokter Hewan, Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
May 29, 2020

Downloads

Berbagai penyakit mata yang pernah ditemukan pada kucing diantaranya seperti corneal ulcer. Metode pemeriksaan yaitu inspeksi mata keseluruhan, schirmer tear test (STT), dan fluorescein test. Hasil penekanan palpebrae didapat konsistensi mata kanan yang keras disertai discharge berlebih. Hasil pemeriksaan fluorescein test yaitu warna hijau paper strip masihmenempel pada mata meskipun sudah dibasuh menggunakan NaCl. Nilai STT mata kanan didapatkan 10 mm/menit dan mata kiri 8 mm/menit. Terapi yang diberikan adalah antiibiotik tetes mata levofloksacin diberikan 6 kali/hari sebanyak 1 tetes pada kedua mata. Pada mata kanan diberikan pilocarpin HCL 1% dan diteteskan hanya pada mata kanan satu tetes sebanyak 6 kali/hari, dengan pemberian 10 menit sebelum pemberian antibiotik tetes. Tetes mata Hydroxypropyl methylcellulose diberikan sebanyak 6 kali/hari. Terapi dilakukan sampai minggu ke-3 dan mendapatkan respon kesembuhan yang baik yaitu sudah tidak terlihat chemosis dan membran niktitan, produksi discharge mata berkurang, sudah terdapat respon palpebrae pada mata kiri namun pada mata kanan hanya ada sedikit, namun kornea masih terlihat keruh bilateral. ukuran bola mata kanan mengecil. Hasil STT setelah pengobatan menunjukkan pada mata kanan adalah 15 mm dan mata kiri 14.5 mm.