LAPORAN KASUS: Investasi Parasit Ancylostoma caninum, Trichuris vulpis dan Ctenocephalides canis Pada Anjing

Ancylostoma caninum Ctenocephalides canis Trichuris vulpis

Authors

  • Atma Hiyal Ulya Ahada
    rezayesica@ub.ac.id
    Program Pendidikan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
September 29, 2020

Downloads

Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan manusia yang sering terkena infeksi parasit, baik endoparasit (helminth dan protozoa) maupun ektoparasit (kutu, caplak, pinjal dan tungau). Endoparasit yang sering dilaporkan adalah kasus helminth yaitu Ancylostomiasis, Toxocariasis, Dipylidiasis, Trichuriasis dan Nekatoriasis. Sedangkan ektoparasit khusunya pinjal yang sering ditemui adalah Ctenocephalides canis. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya cacing adalah pemeriksaan feses secara natif dan apung serta perhitungan Mc Master Chamber untuk mengetahui derajat keparahan infeksi cacing. Pemeriksaan pinjal dilakukan dengan mengidentifikasi preparat basah ektoparasit. Hasil pemeriksaan feses secara apung didapatkan telur cacing Ancylostoma caninum dan Trichuris vulpis. Ektoparasit yang didapat setelah pemeriksaan laboratorik adalah pinjal Ctenocephalides canis. Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit helminth adalah dengan pemberian obat cacing sedangkan untuk penyakit pinjal dapat dilakukan dengan pemberian obat tetes pinjal. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing secara rutin dan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan anjing.