Prevalensi Fascioliasis pada Kerbau di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia
Downloads
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi para peternak kerbau adalah penyakit Fascioliasis yang disebabkan oleh cacing hati atau Fasciola spp., dimana penyakit tersebut adalah salah satu penyakit yang bersifat zoonosis. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Fasciola spp. pada kerbau di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Sampel berupa feses 105 ekor kerbau dari tiga kecamatan lalu diperiksa dengan menggunakan metode natif (sederhana) dan sedimentasi sederhana. Hasil penelitian diperoleh 25 ekor dari 105 ekor kerbau dinyatakan positif terinfeksi Fasciola spp. Prevalensi yang diperoleh secara keseluruhan adalah 23,81% (25/105), dan hasil ini dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut.
Anggraini, M., H. Primarizky, Mufasirin, L. T. Suwanti, P. Hastutiek dan S. Koesdarto. 2019. Prevalensi Penyakit Penyakit Protozoa Darah pada Sapi dan Kerbau di Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Journal of Parasite Science. 3(1): 9-14.
Bhutto, B., A. Arijo, M. S. Phullant and R. Rind. 2012. Prevalence of Fascioliasis in Bufalloes under Different Climatic Areas of Sindh Province of Pakistan. International Journal of Agriculture & Biology. 14(2): 241-245.
BPS Indonesia. 2020. Statistik Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia 2020. https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html.
Budiono, N. G., F. Satrija, Y. Ridwan, D. Nur dan Hasmawati. 2018. Trematodosis pada Sapi dan Kerbau di Wilayah Endemik Schistosomiasis di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 23(2): 112-126.
Deeba. F., A. S. Qureshi, A. R. Kashif and I. Saleem. 2019. Epidemiology of different gastrointestinal helminths in buffaloes in relation to agr, sex and body condition of the host. Journal of Entomology and Zoology Studies. 7(1): 1533-1540.
Ermawati. R., M. Hartono, P. E. Santosa dan M. M. P Sirat. 2020. Prevalensi Cacing Hati (Fasciola sp.) pada Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis Linn.) di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Virtual 2020. TPV-2020-p: 405-415.
Hambal. M., A. Sayuti dan A. Dermawan. 2013. Tingkat Kerentanan Fasciola gigantica pada Sapi dan Kerbau di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Medika Veterinaria. 7(1): 49-53.
Karim, Md. R., M. S. Mahmud and Md. Giasuddin. 2015. Epidemiological Study of Bovine Fasciolosis: Prevalence and Risk Factor Assessment at Shahjadpur Upazila of Bangladesh. Immunology and Infectious Diseases. 3(3): 25-29.
Karim, W. A., A. Farajallah and B. Suryobroto. 2016. Exploration and prevalence of gastrointestinal worm in buffalo from West Java, Central Java, East Java and Lombok, Indonesia. Aceh Journal of Animal Science. 1(1): 1-15.
Khairiyah. 2011. Zoonosis dan Upaya Pencegahannya (Kasus Sumatera Utara). Jurnal Litbang Pertanian. 30(3): 117-124.
Kusnoto., S. Subekti, S. Koesdarto dan S. M. Sosiawati. 2011. Buku Ajar Ilmu Penyakit Helmint. Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga. Surabaya.
Levine, N. D. 1990. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner(terjemahan) edisi kedua. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Majawati, E. S dan A. E. Matatula. Identifikasi Telur Cacing Fasciola Hepatica pada Sapi di Peternakan Sapi Daerah Tanggerang. Jurnal Kedokeran Meditek. 24(68): 60-66.
Murtidjo, B.A. 1994. Metode Riset Epidemiologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pandya, S. S., J. J. Hasnani, P. V. Patel, V. D. Chauchan, N. D. Hirani, R. Shukla and H. B. Dhamsaniya. 2015. Study on prevalence of Fasciolosis in bufalloes at Anand and Ahmedabad districts, Gujarat, India. Vet World. 8(7): 870-874.
Purwaningsih, Noviyanti dan R.P. Putra. 2017. Distribusi dan Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Bali di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acta Veterinaria Indonesiana. 5 (2): 120-126.
Rana, M. A. A., N. Roohi and M. A. Khan. 2018. Fascioliasis in Cattle – A Review. The Journal of Animal & Plant Sciences. 24(3): 668-675.
Rozi, F., J. Handoko dan R. Febriyanti. 2015. Infestasi Cacing Hati (Fasciola sp.) dan Cacing Lambung (Paramphistomum sp.) pada Sapi Bali Dewasa di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekan Baru. Jurnal Sains Veteriner. 33(1): 8-15.
Satyawardana, W., Y. Ridwan dan F. Satrija. 2018. Trematodosis pada Sapi Potong di Wilayah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Acta Veterinaria Indonesiana. 6(2): 1-7.
Siswanto., M. Hartono, P. E. Santosa, S. Surhayati, H. Larasati dan M. M. P. Sirat. 2018. Prevalensi Cacing Hati Sapi Perah pada Peternakan Rakyat di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 6(3): 167-172.
Sosiawati, S. M., S. Koesdarto, S. S. Bendryman dan Kusnoto. 2017. Penuntun Praktikum Ilmu Penyakit Helminth Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Widjajanti, 2004. Fascioliasis pada Manusia: Mungkinkah Terjadi di Indonesia?. Wartazoa. 14(2): 65-72.
Yadav, S. K., MD. Ahaduzzaman, S. Sarker, MD. A. Sayeed and MD. A. Hoque. 2015. Epidemiological Survey of Fascioliasis in Cattle, Buffalo adng Goat in Mahottari and Dhanusha, Nepal. The Journal of Advances in Parasitology. 2(3): 52-56.
Veterinary Medicine Journal by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The Journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The Journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).