Prinsip Kaffah Pada Rahn Tasjily di Pegadaian Syariah
Downloads
Abstract
This research discusses the principle of Kaffah in the Rahn Tasjily contract used by Sharia Law as an accessoir contract in burdening customer's guarantee objects with product names Arrum BPKB. The focus of the discussion focuses on the loading of Rahn Tasjily as a guarantee of materiality that is reviewed based on Law No. 42 of 1999 on Fiduciary and Fatwa DSN MUI No. 68 of 2008 and led to the analysis of the kaffah principle of the Rahn Tasjily contract used in Pegadaian Syariah. This research uses a conceptual approach with reference to the views and doctrines that develop in the legal science regarding the principle of Kaffah in the scope of Islamic economics. In addition, this research also uses a statutory approach by analyzing all laws and regulations related to the regulation of contracts Rahn tasjily and using a case approach by analyzing several rulings of Sharia economic disputes related to the Rahn tasjily contract. The results of the study concluded that the Kaffah principle does not apply thoroughly to the Rahn tasjily contract in Pegadaian Syariah because the provisions with a half-hearted nature based on loading by using the Fiduciary Guarantee above the Rahn tasjily contract and the executive power that is not owned by the Rahn tasjily contract cause the implementation of the contract in vain so that it is felt necessary for further arrangements or statutory regulations of syaria guarantee the issue of rahn tasjily contracts in Pegadaian Syariah.
Keywords: Principle of Kaffah; Rahn Tasjily; Fiduciary; Pegadaian Syariah.
Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai prinsip Kaffah pada akad rahn tasjily yang digunakan oleh Pegadaian Syariah sebagai akad accessoir dalam membebani benda jaminan milik nasabah dengan nama produk Arrum BPKB, fokus pembahasan menitik beratkan pada pembebanan rahn tasjily sebagai jaminan kebendaan yang ditinjau berdasarkan UU Jaminan Fidusia dan Fatwa DSN MUI Nomor 68 Tahun 2008 serta mengarah pada analisis dari prinsip Kaffah akad rahn tasjily yang digunakan di Pegadaian Syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan konseptual dengan acuan pandangan-pandangan serta doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum mengenai prinsip Kaffah dalam lingkup ekonomi syariah, selain itu menggunakan pendekatan perundang-undangan dengan menganalisis seluruh peraturan perundang-undangan dan regulasi terkait pengaturan akad rahn tasjily serta menggunakan pendekatan kasus dengan menganalisis beberapa putusan sengketa ekonomi syariah terkait dengan akad rahn tasjily. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa prinsip Kaffah tidak berlaku secara menyeluruh pada akad rahn tasjily di Pegadaian Syariah sebab ketentuan dengan sifat setengah-setengah berdasarkan pembebanan menggunakan Jaminan Fidusia diatas akad rahn tasjily serta kekuatan eksekutorial yang tidak dimiliki oleh akad rahn tasjily menyebabkan keberlakuan akad yang sia-sia sehingga dirasa perlu untuk adanya pengaturan lebih lanjut atau regulasi dalam bentuk Undang-Undang Jaminan Syariah yang mengatur perihal akad rahn tasjily di pegadaian syariah.
Kata Kunci: Prinsip Kaffah; Rahn Tasjily; Jaminan Fidusia; Pegadaian Syariah.
Buku
Fadhillah A, Islam Kaffah, ed. Muhammad Muntasir (Pilar Press & Lembaga Wiskaf 2004).
MS Z, Kaffahisme Ideologi Ekonomi dan Bisnis Masa Depan, ed. Rayendra L. Toruan (Kompas Gramedia Anggota IKAPI 2014).
Suadi A, Eksekusi Jaminan Dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah, 1st ed. (Prenadamedia Group 2019).
Sutedi A, Hukum Gadai Syariah, 1st ed. (Alfabeta 2011).
Usanti TP dan Bakarbessy L, Hukum Jaminan (Revka Petra Media 2014).
Tiam SD, Muqoddimah Berislam Kaffah (Intimedia Anggota IKAPI 2015).
Wahid N, Perbankan Syariah Tinjauan Hukum Normatif Dan Hukum Positif, 1st ed. (Kencana 2021).
Jurnal
Jamhur M dan Trihantana R., ‘Penyelesaian Sengketa Pengikatan Agunan Pada Pembiayaan Murabahah Di Bank Syariah' (2017) 3 Nisbah.
Puspita IC, ‘Pengembangan Konsep Rahn Dalam Pegadaian Syariah di PT Pegadaian (Persero) Indonesia' (2016) Brawijaya Law Student Journal.
Riadi M E, ‘Kedudukan Fatwa Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hukum Positif (Analisis Yuridis Normatif)' (2010) 6 Ulumuddin.
Sari RR, ‘Islam Kaffah Menurut Pandangan Ibnu Katsir' (2019) 1 Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah.
Surahman M and Adam P, ‘Penerapan Prinsip Syariah Pada Akad Rahn di Lembaga Pegadaian Syariah' (2017) 2 Jurnal Law and Juctice.
Yosi W, Alfin A, and Naali B, ‘Perbandingan UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Dengan Fatwa No. 68/DSN-MUI/III/2008 Tentang Rahn Tasjily' (2018) 2 Fuaduna: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan.
Karya Ilmiah
Andisetya A, ‘Sinkronisasi Fatwa Dsn-Mui No: 68/Dsn-Mui/Iii/2008 Tentang Rahn Tasjily Terhadap Pasal 5, Pasal 7, dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia' (Tesis Universitas Brawijaya, 2014).
Bachtiar FR, ‘Hambatan Perjanjian Utang Piutang Dengan Jaminan Rahn Tasjily (Studi Pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 68/DSN-MUI/III/ 2008 Tentang Rahn Tasjily Di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya)' (Skripsi Universitas Brawijaya, 2015).
Harja RP, ‘Karakteristik Rahn Tasjily Pada Pegadaian Syariah' (Tesis Universitas Airlangga 2020).
Irwansyah M, ‘Penerapan Akad Rahn Tasjily Pada Jaminan Fidusia Pembiayaan Bsi Oto Di Bank Syariah Indonesia Cabang Bendungan Hilir Jakarta' (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021).
Laman
Aryatie IR, "Ini 3 Mekanisme Eksekusi Jaminan Kebendaan!”, Hukum Online, Hukum Online, 2021 https://www.hukumonline.com/klinik/a/ini-3-mekanisme-eksekusi-jaminan-kebendaan-lt60e300b411a73, diakses 5 Maret 2022.
Putusan Ekonomi Syariah, https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/index/kategori/ekonomi-syari-ah-1.html diakses tanggal 17 Februari 2022 pukul 15:07 WIB.
Copyright (c) 2023 Dewi Nawang Wulan, Indira Retno Aryatie
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.