Isu dan Tren Pengembangan Repositori Institusi sebagai Media Komunikasi Ilmiah di Indonesia
Downloads
Tren pengelolaan repositori institusi semakin meningkat ketika gerakan akses terbuka atas karya ilmiah digalakkan secara massif. Di samping itu, hadirnya OpenROAR sebagai basis data internasional secara aktif mengindeks perkembangan repositori institusi perguruan tinggi secara global semakin memicu tren tersebut. Untuk merespons hal ini, perpustakaan perguruan tinggi berlomba-lomba mengembangkan repositori institusi mereka selain untuk kepentingan peningkatan pengelolaan, pelayanan, dan visibilitas lembaganya. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan studi kasus sebagai metodenya. Tujuannya adalah untuk menggali isu dan tren pengembangan repositori institusi yang dirilis oleh OpenROAR dengan memilih Indonesia sebagai setting lokusnya. Data yang dirilis oleh OpenROAR meliputi pengembangan jumlah pengguna repositori, jenis perangkat lunak yang populer digunakan, update patch, dan ragam konten serta bidang keilmuan yang dikoleksi dalam konten repositori institusi di Indonesia. Hasil kajian ini mengungkap sejumlah hal penting, pertama salah satu tren pengelolaan repositori institusi di Indonesia, selain memaksimalkan peran dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi, juga sebagai media yang mendukung proses komunikasi ilmiah; kedua, perangkat lunak repositori yang popular digunakan di Indonesia adalah EPrints, kemudian perangkat lunak lainnya seperti DSpace; ketiga, dominasi penggunaan varian terbaru (update patch) perangkat lunak repositori masih beragam. Meski begitu, ke depan para institusi akan terus berupaya memperbaharui versi perangkat lunak repositori mereka; terakhir, konten repositori institusi di Indonesia terdiri dari karya ilmiah seperti artikel jurnal, tugas akhir, buku, dan sejenisnya. Selain itu, bidang keilmuan dalam konten IR didominasi oleh bidang ilmu sosial, humaniora, hingga matematika. Berdasarkan temuan tersebut dapat dipahami bahwa keberadaan repositori institusi dapat disebut sebagai infrastruktur vital perguruan tinggi yang menunjang fungsi riset dan sarana komunikasi ilmiah bagi civitas academica.
Abdullah, A. a. (2010). Librarians' role as change agents for IRs: a case of Malaysian academic libraries. Malaysian Journal of Library &Information Science, 15(3), 121-133.
Abrizah Abdullah, N. A. (2010). Global visibility of Asian universities' Open Access Institutional Repositories. Malaysian Journal of Library & Information Science, 15(3), 53-73.
Allen Foster, A. D. (2015). Scholarly Communication Trends in The Digital Age: Informal Scholarly Publishing and Dissemination, a Grounded Theory Approach. The Electronic Library, 1150-1162.
Allen Foster, A. S. (2015). Scholarly Communication Trends in The Digital Age: Informal Scholarly Publishing and Dissemination, a Grounded Theory Approach. The Electronic Library, 33(6), 1150-1162.
Association of College & Research Libraries. (2022, April 11). Principles and Strategies for the Reform of Scholarly Communication. Retrieved from Division of the American Library Association: http://www.ala.org/acrl/publications/whitepapers/principlesstrategies
Baughman, M. S. (2015). Issue on the Transformation of Scholarly Communications. Research Library Issues: A Report from ARL, CNI, and SPARC, 287.
DuraSpace. (2022, April Sunday). DSpace 6.x New Features and Improvements. Retrieved from DuraSpace: https://duraspace.org/dspace/download/
EPrints. (2022, April Sunday ). EPrints Version Numbering. Retrieved from EPrints: http://wiki.eprints.org/w/EPrints_Version_Numbering
Fombad, K. K. (2020). A model for open access institutional repositories usage for university libraries in Ghana. Information Development, 1–18. doi:DOI: 10.1177/0266666920937343 journals.sagepub.com/home/idv.
Ida Farida, J. H. (2015). A Conceptual Model of Open Access Institutional Repository in Indonesia Academic Libraries: Viewed from Knowledge Management Perspective. Library Management, 36(1-2), 168-181.
Jisc. (2022, April 11). Directory of Open Access Repositories. Retrieved from OpenDOAR Statistics: https://v2.sherpa.ac.uk/view/repository_by_country/Indonesia.default.html
Johnny S., M. M. (2014). Qualitative Data Analysis: a Methods Sourcebook. America: Arizona State University.
Lagzian, F. A. (2015). Critical Success Factors for Institutional Repositories Implementation. The Electronic Library, 33(2), 196–209.
Mabe, A. M. (2009). The Effect of the Internet on Researcher Motivations, Behaviour and Attitudes. Journal of Documentation, 309.
Mukhlis. (2020). Komunikasi Ilmiah: Konsep, Implementasi, & Pengembangannya di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Azyan Mitra Media.
Mukhlis, N. L. (2019). Institutional repository as an information infrastructure for scholarly communication: An exploratory study in Indonesia. Malaysian Journal of Library & Information Science, 24(3), 101-114.
Rowland, F. (2012). The Peer-review Process. Learned publishing, 15(4), 247-258.
Shahkar Tramboo, H. S. (2012). A Study on the Open Source Digital Library Software's: Special Reference to DSpace, EPrints and Greenstone. International Journal of Computer Applications, 59(16), 0975 – 8887.
Tavassoli-Farahi, L. N.-A. (2018). Scholarly Communication Through Institutional Repositories: Proposing a Practical Model. Collection and Curation, 13(1), 9-17. doi:https://doi.org/10.1108/CC-01-2018-002
Copyright (c) 2022 Mukhlis Mukhlis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
- The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
- The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License for the published articles, legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA).