Studi Resepsi Citra Pustakawan dalam Komik One Piece di Kalangan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan di Surabaya
Downloads
Penggambaran citra kurang baik pustakawan yang dilakukan secara berulang melalui media dalam berbagai produk budaya populer memiliki kesempatan untuk semakin memperkeruhsituasi dunia kepustakawanan yang terjadi di dunia nyata. Namun beruntung saat ini terdapat citra pustakawan dalam karya fiksi seperti komik One Piece yang menghadirkan alternatif citra pustakawan yang lebih positif dan cenderung berbeda dibandingkan fakta yang terjadi secara keseluruhan. Hadirnya citra pustakawan yang lebih positif tersebut diharapkan bisa memberikan pandangan lebih luas terkait kemungkinan terjadinya situasi serupa terkait isu-isu yang tersemat pada pustakawan di benak masyarakat, khususnya mahasiswa ilmu informasi dan perpustakaan. Pemaknaan yang dilakukan pembaca beridentitas mahasiswa ilmu informasi dan perpustakaan terhadap karakter pustakawan yang memiliki determinasi dedikasi lebih saat menjalani aktivitas di bidang perpustakaan merupakan sumber data yang krusial dan penting untuk diteliti. Hal tersebut dikarenakan peneliti bisa menakar bagaimana intensi yang dimiliki oleh para calon pustakawan dalam menghadapi isu-isu yang terrepresentasikan dalam One Piece. Kendati mangaka berusaha menyampaikan citra pustakawan secara positif, penggambaran tersebut masih bisa dimaknai secara berbeda oleh para pembacanya karena adanya perbedaan situasi dan nilai- nilai yang dipercaya oleh pembaca. Untuk memperoleh perbedaan pemaknaan tersebut penelitian ini menggunakan teori Encoding/Decoding dan konsep representasi yang dicetuskan oleh Stuart Hall, yang sebelumnya untuk memperoleh kandungan makna dalam panel-panel komik One Piece, peneliti menggunakan analisis semiotika 2 tahap yang dari Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisisresepsi. Terkait dengan bagaimana keyakinan terhadap konvensi nilai- nilai yangterkandung dalam identitas pembaca dan konsistensi posisi pemaknaan di sepanjang momen pemaknaan 6 teks yang disajikan, peneliti menemukan 2 tipologi dalam penelitian ini, yaitu Pragmatic Constant-Positions dan Realistic Alternate-Positions.
Artana K & Wardana PY (2019) Menghilangkan Budaya Malu Menjadi Pustakawan. Acarya Pustaka 5 (1):1-7. https://doi.org/10.23887/ap.v5i1.20781
Barthes R (1972) Mythologies. Books Abroad Vol. 31. New York: The Noonday Press.
Fitriah H (2020) Profesionalitas Pustakawan di Masyarakat. Skripsi. Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin.
Hall S (1973) Encoding and Decoding in the Television Discourse. Britania Raya: Centre for Contemporary Cultural Studies, University of Birmingham. 4-5.
______(1997) Representation: Cultural Representations and Signifying Practices Spectacle of the Other. Britania Raya: The Open University.
______(2021) Writings on Media: History of the Present. Edited by Charlotte Brunsdon. Amerika Serikat: Duke University Press.
Hallgren (2018) The Branding of the ‘New Ukraine': A Media Production Study of the Encoding/decoding of Europeanness during Eurovision Song Contest 2017.
Jensen KB & Jankowski NW (2002) A Handbook of Qualitative Methologies for Mass Communication Research. New York: Taylor & Francis.
Leve AM (2012) The Circuit of Culture as a Generative Tool of Contemporary Analysis: Examining the Construction of an Education Commodity. In: AARE APERA International Conference, 2-6 December 2012, Sydney. Sydney: Australian Association for Research in Education, 1-12. https://www.aare.edu.au/data/publications/2012/Leve12.pdf
Naibaho K (2011) Meretas Kebuntuan Profesi Pustakawan Indonesia. Media Pustakawan 18 (1 & 2):28-33.
Novian GN & Jumino (2020) Stres Kerja Para Pustakawan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Jurnal Ilmu Perpustakaan 9(2):84-93. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/29983
Pillai P (1992) Rereading Stuart Hall's Encoding/Decoding Model. Communication Theory 2(3):222-228. https://doi.org/10.1111/j.1468-2885.1992.tb00040.x
Samosir ZZ & Syahfitri I (2008) Faktor Penyebab Stres Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumatera. Pustaha 4(2):8–9. http://203.189.121.7/~puslit2_ejournal/ejournal/index.php/pus/article/viewFile/17236/17191
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Trabelsi-zoghlami, Amira, & Touzani M (2018) How Real are Virtual Experiences? For a Better Understanding of Virtual Experiences and Their Impact on Consumers' Real Life. European Journal of Marketing 53(8):1612-1636. https://doi.org/10.1108/EJM-10-2017-0776
Wahyuni M (2015) Peran Pustakawan sebagai Penyedia Informasi. Jurnal Iqra' 9(2):196-210. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/iqra/article/viewFile/73/225
Walizer MH (1993) Metode dan Analisis Penelitian: Mencari Hubungan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Widya AN & Suwarno W (2013) Persepsi Pemustaka tentang Sikap Pustakawan pada Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Daerah Jepara. Jurnal Ilmu Perpustakaan 2(4):10-17. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/4649/4493
Wiranti (2021) Potensi Kerja Alumni Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan Pendekatan SWOT. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.
Xie, Yuting et. al (2022) An Overview of Stuart Hall's Encoding and Decoding Theory with Film Communication. Multicultural Education 8(1):190-198.
Copyright (c) 2023 Moh. Gustu Robi Sulasmono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
- The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
- The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License for the published articles, legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA).