Evaluasi karakteristik abu sekam padi dengan kitosan molekul tinggi nanopartikel sebagai bahan dentinogenesis (Characteristic evaluation of rice husk ash with chitosan high molecule nanoparticle as dentinogenesis material)

Rice husk ash nanoparticles (RHAn) high molecular chitosan nanoparticles (HMCn) scanning electron microscopy (SEM) Abu sekam padi nanopartikel (ASPn) kitosan molekul tinggi nanopartikel (KMTn)

Authors

  • Pretty Farida Sinta Silalahi
    pretty_tata2001@yahoo.com
    Department of Conservative Dentistry, Faculty of Dentistry, Universitas Sumatera Utara
  • Trimurni Abidin Department of Conservative Dentistry, Faculty of Dentistry, Universitas Sumatera Utara
  • Harry Agusnar Department of Chemistry, Faculty of Matematics and Natural Sciences, Universitas Sumatera Utara
June 1, 2014

Downloads

Background: Mineral trioxide aggregate (MTA) and resin modified glass ionomer cement (RMGIC) are the material used for indirect and direct pulp capping due to biocompatibility, but these materials have many shortcomings. Mineral trioxide aggregate contains a little amount of arsenic and has long setting time, while HEMA containing RMGIC are cytotoxic. Rice husk ash nanoparticles (RHAn) is a potential source of silica. High molecular chitosan nanoparticles (HMCn) can stimulate the formation of reparative dentin. Combination of these two materials is biocompatible and have good sealing ability. Purpose: This study was aimed to study RHAn + HMCn used as biomaterials for prevention of pulpodentinal complex by examined at the microstructure of dentin surfaces applied with RHAn + HMCn. Methods: Twenty-four mandibular premolar teeth extracted for orthodontic purposes, were made cavity class I preparation with 3 mm depth above the cemento-enamel junction (CEJ). Then each tooth was cut in bucco-lingual direction and each part was cut using a cervical disc bur. Samples were divided into 3 groups, group I the teeth were applied with MTA; group II the teeth were applied RMGIC; group III the teeth were apllied with RHAn + HMCn. Characterization was done by using Scanning Electron Microscopy (SEM) on the interface between test material and dentin adjacent to the pulp to see surface microstructure. Results: Material microstructure of RHAn + HMCn applied to the dentine showed tags like structure which was more significant than MTA. RHAn + HMCn showed to have better sealing ability than MTA. Porosity of ASPn + HMCn was less than MTA and RMGIC. Conclusion: The study suggested that the combined RHAn + HMCn biomaterials could be used as an active biomaterial that can maintain the integrity of pulp dentinal complex.

Latar belakang: Mineral trioksida agregat (MTA) dan semen ionomer kaca modifikasi resin (SIKMR) adalah bahan yang digunakan untuk pulp capping langsung dan tidak langsung karena biokompatibel, namun bahan ini memiliki banyak kekurangan. Trioksida Mineral agregat mengandung sejumlah kecil arsenik dan setting time-nya lama, sementara HEMA dalam SIKMR bersifat sitotoksik. Abu sekam padi nanopartikel (ASPn) merupakan sumber potensial dari silika. Kitosan molekul tinggi nanopartikel (KMTn) dapat merangsang pembentukan dentin reparatif. Kombinasi dari kedua bahan tersebut memiliki sifat biokompatibel dan memiliki kemampuan pelapisan yang baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik mikrostruktur hubungan permukaan abu sekam padi dengan kitosan molekul tinggi nanopartikel pada jaringan dentin untuk melindungi jaringan pulpodential kompleks. Metode: Dua puluh empat gigi premolar mandibula yang diekstraksi untuk tujuan ortodontik digunakan sebagai sampel, gigi dibuat preparasi kavitas klas I dengan kedalaman 3 mm di atas cemento enamel junction (CEJ). Kemudian masing-masing gigi dibelah dua arah bucco-lingual dan setiap bagian dipotong menggunakan disc bur servikal. Sampel dibagi 3 kelompok, kelompok I diaplikasikan MTA, kelompok II diaplikasikan SIKMR, kelompok III diaplikasikan ASPn + KMTn. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) pada interface antara bahan uji dan dentin berdekatan dengan pulp untuk melihat struktur mikro permukaan. Hasil: Microstructure bahan ASPn + KMTn yang diaplikasi pada dentin menunjukkan struktur seperti tag yang lebih signifikan daripada MTA. ASPn + KMTn menunjukkan kemampuan pelapisan yang lebih baik dari MTA. Porositas ASPn + KMTn lebih sedikit dari MTA dan SIKMR. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi biomaterial ASPn + KMTn dapat digunakan sebagai biomaterial aktif yang dapat menjaga integritas pulpa.