Effect of soybean extract after tooth extraction on osteoblast numbers

Tooth extraction soybean extract phytoestrogen osteoblast Pencabutan gigi ekstrak kedelai fitoestrogen osteoblas

Authors

  • Rosa Sharon Suhono
    ros.sharon@yahoo.com
    Dental Student, Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Coen Pramono Department of Oral and Maxillofacial Surgery, Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Djodi Asmara Department of Oral and Maxillofacial Surgery, Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga, Indonesia
June 1, 2011

Downloads

Background: Many researches were done to find natural materials that may increase and promote bone healing processes after trauma and surgery. One of natural material that had been studied was soybean extract which contains phytoestrogen, a non-steroidal compounds found in plants that may binds to estrogen receptors and have estrogen-like activity. Purpose: The aim of this study was to investigate the effect of soybean extract feeding on the number of osteoblast cells in alveolar bone socket after mandibular tooth extraction. Methods: This study was studied on male Rattus norvegicus strain Wistar. Seventeen rats divided into three groups were used in this study. Group 1 fed with carboxy methyl cellulose (CMC) solution 0,2% for seven days, and the left mandibular central incisivus was extracted; group 2 fed with soybean extract for seven days and the left mandibular central incisives was extracted; group 3 received the left mandibular central incisives extraction followed by soybean extract feeding for seven days after the extraction. All groups were sacrificed on the seventh day post-extraction, and the alveolar bone sockets were taken for histopathological observation. The tissues were processed and stained using hematoxylin and eosin to identify the amount of osteoblast cells. The number of osteoblast cells was counted using an Image Tool program. The data was analyzed statistically using the One-Way ANOVA test. Results: Significant differences were found on the number of osteoblast cells in alveolar bone after tooth extraction between groups. Group 2 (fed with soybean extract) is higher than group 1 (fed with CMC) and group 3 (fed with soybean extract after extraction). Conclusion: Soybean extract feeding that given for seven days pre-tooth extraction can increase the number of osteoblast cells compared with the group that were not given soybean extract feeding and also with the group that were given soybean extract feeding for seven days post-tooth extraction.

Latar belakang: Pada masa sekarang, banyak dilakukan penelitian-penelitian untuk menemukan bahan-bahan alami yang dapat mendukung dan meningkatkan proses remodeling tulang untuk mengembangkan perawatan penyakit osteoporosis dan juga untuk mengembangkan penyembuhan tulang pasca trauma dan pasca pembedahan. Salah satu bahan alami yang banyak diteliti adalah ekstrak kedelai yang mengandung fitoestrogen, suatu senyawa non-steroid yang terdapat dalam tumbuhan, yang dapat berikatan dengan reseptor estrogen dan memiliki bioaktivitas yang sejenis dengan hormon estrogen. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh ekstrak kedelai yang mengandung fitoestrogen terhadap jumlah sel osteoblas pada tulang alveolar pasca pencabutan gigi. Metode: Penelitian ini dilakukan pada tikus wistar jantan. Tujuh belas ekor tikus dibagi menjadi tiga kelompok sampel dalam penelitian ini. Kelompok sampel tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda. Kelompok 1 dilakukan feeding larutan CMC 0,2% selama tujuh hari, kemudian dilakukan pencabutan satu gigi insisivus sentral kiri rahang bawah, kelompok 2 dilakukan feeding ekstrak kedelai selama tujuh hari, kemudian dilakukan pencabutan satu gigi insisivus sentral kiri rahang bawah, kelompok 3 kelompok yang dilakukan pencabutan satu gigi insisivus sentral kiri rahang bawah, kemudian diberikan feeding ekstrak kedelai selama tujuh hari pasca pencabutan gigi. Semua kelompok dikorbankan pada hari ketujuh pasca pencabutan gigi, dan soket bekas pencabutan gigi tersebut diambil untuk dibuat sediaan histopatologis. Jaringan tersebut diproses dan dilakukan pengecatan dengan hematoxylin and eosin untuk melihat sel osteoblas. Setiap preparat diperiksa di bawah mikroskop cahaya dan sel osteoblas dihitungdengan menggunakan program Image Tool. Data hasil penelitian kemudian dianalisa dengan uji statistik One-Way ANOVA. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah sel osteoblas pada tulang alveolar pasca pencabutan gigi, antara kelompok sampel yang mendapatkan feeding ekstrak kedelai sebelum pencabutan gigi (Kelompok 2) dibandingkan dengan (Kelompok 1) dan (Kelompok 3). Kesimpulan: Pemberian ekstrak kedelai selama tujuh hari sebelum pencabutan gigi dapat meningkatkan jumlah osteoblas.