Penggunaan Kalsineurin Inhibitor sebagai Imunomodulator Topikal pada Terapi Dermatitis Atopik

Authors

Downloads

Latar belakang: Dermatitis atopik (DA) adalah inflamasi kronis yang kambuh-kambuhan pada kulit. Kortikosteroid topikal adalah terapi topikal lini pertama pada DA tetapi terdapat efek samping dalam penggunaan jangka panjang seperti atrofi kulit. Akhir-akhir ini kalsineurin inhibitor topikal (KIT) digunakan sebagai terapi DA. Tujuan: Memberikan pengetahuan tentang profil, mekanisme kerja, efektivitas, dan efek samping topikal kalsineurin inhibitor sebagai imunomodulator terapi DA. Tinjauan pustaka: Manifestasi klinis DA adalah gatal dan lesi kulit eksematus kronik dan kambuh-kambuhan. Pengobatan DA tergantung keparahan gejala. Kebanyakan kasus membutuhkan emolien untuk kulit kering dan kortikosteroid topikal saat kambuh. Kalsineurin inhibitor sebagai imunomodulator topikal telah disetujui oleh FDA sebagai terapi DA. Sediaan KIT terdapat dua macam, yaitu salep takrolimus sediaan 0,1% dan 0,03%, serta krim pimekrolimus 1%. Cara kerjanya melalui inhibisi kalsineurin, yang menghambat aktivasi sel T dan produksi sitokin proinflamasi. Banyak penelitian yang membandingkan KIT dengan plasebo, kortikosteroid topikal dan satu sama lain, dan telah menunjukkan efektivitas dan keamanan KIT sebagai terapi DA. Simpulan: KIT efektif dan aman untuk terapi lini kedua DA. Takrolimus dan pimekrolimus memiliki efektivitas lebih tinggi dibandingkan plasebo, dan lebih rendah dibandingkan kortikosteroid topikal. Takrolimus lebih efektif dari pimekrolimus, dan dapat digunakan untuk DA yang lebih berat, namun dengan efek samping yang lebih besar.

Kata kunci: dermatitis atopik, kalsineurin inhibitor topikal, takrolimus, pimekrolimus.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>