Faktor Risiko Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV)

Kandidiasis vulvovaginalis faktor predisposisi

Authors

  • Dewi Puspitorini Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Linda Astari Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Yuri Widya Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Sylvia Anggraeni Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Evy Ervianti Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Cita Rosita Sigit Prakoeswa
    drcita.rosita@gmail.com
    Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Sunarso Suyoso Departement/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
December 5, 2018

Downloads

Latar Belakang: Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan penyakit inflamasi vulva dan vagina yang disebabkan oleh spesies Candida. Penyakit ini menyerang hampir tiga per empat wanita usia subur. Terdapat berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit ini. Penanganan yang baik terhadap faktor-faktor tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kejadian KVV. Tujuan: Mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi KVV. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif cross-sectional untuk mengamati faktor-faktor predisposisi KVV pada 12 April 2017 hingga 11 Juli 2017 di Unit Rawat Jalan RSUD Dr Soetomo Surabaya. Hasil: Didapatkan 25 pasien KVV dengan distribusi usia terbanyak adalah usia 15-24 tahun, lama keluhan terbanyak adalah 1-9 bulan, riwayat predisposisinya antara lain diabetes melitus, kondisi penurunan sistem imun, dan yang terbanyak adalah pemakai douching vagina. Hasil pemeriksaan klinis didapatkan semua pasien dengan vulva dan vagina eritema dan edema. Hasil pemeriksaan sediaan basah didapatkan blastospora positif dengan pseudohifa negatif sebesar 20%, blastospora positif dengan pseudohifa positif sebesar 48%, blastospora negatif dengan pseudohifa negatif sebesar 32%, dan tidak didapatkan blastospora negatif dengan pseudohifa positif. Pemeriksaan mikroskopis pengecatan Gram didapatkan blastospora positif dengan pseudohifa negatif sebesar 16%, blastospora negatif dengan pseudohifa positif sebesar 4%, blastoposra positif dengan pseudohifa positif sebesar 52%, dan blastospora negatif dengan pseudohifa negatif sebesar 28%. Didapatkan 100% sampel tumbuh koloni pada media Saboroud Dextrose Agar (SDA). Simpulan: KVV disebabkan oleh spesies Candida, yang tumbuh 100% pada media SDA. Terdapat faktor-faktor predisposisi yang sangat berpengaruh terhadap kejadian KVV.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

<< < 4 5 6 7 8 9