Identitas Diri Perempuan Pekerja Pijat Plus-Plus di Kota Surabaya

Prostitusi Kontruksi Sosial Eksploitasi Perempuan Patriarki Pijat Plus-plus

Authors

December 27, 2024

Downloads

Fenomena munculnya panti pijat plus-plus merupakan tempat hiburan yang mengarah pada prostitusi banyak ditemukan di kota Surabaya. Prostitusi berkedok panti pijat di Surabaya menyediakan sejumlah wanita dengan pakaian seksi untuk pelanggannya yang ingin menggunakan jasa layanan plus-plus dengan memberikan layanan aktivitas seksual. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana wanita pekerja pijat plus-plus mengkonstruksi identitas atas dirinya sehubungan dengan makna stigma yang dibangunnya, serta menjelaskan bagaimana bentuk eksploitasi dalam budaya patriarki wanita pekerja pijat plus-plus di kota Surabaya. Hasil data yang sudah diolah lalu data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dan teori budaya patriarki Silvya Walby. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas perempuan pekerja pijat plus-plus merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya, yang mengakibatkan mereka sering kali terjebak dalam dinamika kekuasaan yang mengekspresikan ketidaksetaraan gender dan stigma sosial. Industri pijat plus-plus dapat dianggap sebagai produk dari budaya patriarki yang menempatkan perempuan dalam posisi yang rentan dan terpinggirkan. Terdapat kekuasaan dalam hubungan antara pekerja dengan pelanggan, antara pekerja dengan pemilik panti pijat. Ketidaksetaraan dalam pekerjaan terjadi dan dialami oleh perempuan pekerja pijat plus-plus.