Studi Awal: Persentase Penetasan dan Performa Pertumbuhan Benih Ikan Clown (Amphiprion percula)
Downloads
Abstrak
Permintaan ikan clown (Amphiprion percula) saat ini cukup tinggi, baik untuk pemenuhan pasar dalam negeri dan pengiriman ke luar negeri. Perkembangan kondisi pasar yang menggiurkan tersebut, tentu akan memacu para eksportir untuk mengeksploitasi sumber dialam secara tidak terkendali. Tujuan dari studi ini adalah untuk menghitung persentase penetasan dan performa pertumbuhan benih ikan clown. Studi ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok, Nusa Tenggara Barat. Studi ini menggunakan metode observasi secara langsung pada wadah pembenihan dan pemeliharaan larva ikan clown. Induk ikan clown dipijahkan pada akuarium ukuran 0,4 m í— 0,3 m í— 0,5 m. Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi sekitar 403-698 butir/induk dengan persentase fertilisasi dan penetasan, masing-masing sebesar 97,29 dan 82,87 %.. Selanjutnya larva dan benih ikan dipelihara di bak beton dengan ukuran 2 m í— 2 m í— 1 m. Persentase kelangsungan hidup benih mencapai 98,33 % dan peningkatan bobot tubuh rerata setiap minggu adalah 0,332 , 0,343, 0,388, dan 0,421 g. Budidaya ikan clown di darat dengan kelangsungan hidup tinggi dapat mengurangi tingkat eksploitasi ikan clown di alam dan kebutuhan akan ekspor ikan hias dapat terpenuhi.
Kata kunci- Amphiprion percula, pembenihan, pembesaran benih, hatching rate, survival rateDAFTAR PUSTAKA
Allen, G.R. 1997. Marine Fishes of South East Asia. Kaleidoscope Print and Prepress Periplus Edition, Perth, Western Australia.
Ari,W. Kadek, Suci Antoro dan Valentina, 2009. Perbaikan Produksi Benih Amphiprion ocellaris dengan Aplikasi Berbagai Fitoplankton. Seminar IndoAqua, Manado.
Burgess,W. 1990. ATLAS Of Marine Aquakultur Fishes. T.F.H. Publication. USA.
Boyd CE. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama: Birmingham Publishing Co.
Dunn, D.F. 2004. Para Clownfish Anemon Laut: (Coelenterata:Actiniaria) dan Anemon Laut Lainnya Simbiosis Dengan Ikan. Philosophical Society,71-115.
Faisyal,Y., S. Rejeki dan L.L Widowati. 2016. Pengaruh Padat Tebar Terhadap Pertumbuhan dan Kelulusan Hidup Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Keramba Jaring Apung di Perairan Terabrasi Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes. Journal Of Aquakultur Management and Technology,5(1):155-161.
Fautin, D.G. 2007 Anemon Ikan dan Anemon Laut Tuan Mereka: Panduan Untuk Aquarists dan Penyelam. Museum Australia Barat.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional.
Kayu, E. M. 2004. Koleksi Ikan Terumbu Karang Untuk Akuarium: Perdagangan Global, Isu-isu Konservasi dan Strategi Manajemen. Konservasi Laut Masyarakat, Inggris. 80pp.
Malcolm, B. 2004. Cage Akuakultur. Fishing News Book. Ttd, Farnham, Surey, England.376pp.
Mebs, D. 2009. Kimia Biologi Hubungan Mutualistik Anemon Laut Dengan Ikan dan Udang-Udangan. Journal Toxicon.
Megawati, R.A., M. Arief dan M.A Alamsjah. 2012. Pemberian Pakan Dengan Kadar Serat Kasar Yang Berbeda Terhadap Daya Cerna Pakan Pada Ikan Berlambung dan Tidak Berlambung. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,4(2):187-192.
Myers R., 1999. Miconesian Reff Fish: A Field Guide for Divers and Aquarist, Barigada: Teritory of Guam: Coral Graphics.
Nugroho, S. 2008. Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 133 hlm.
Raco, J.R dan C.R Semiawan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Grasido:Cikarang.
Sabilah, F. 2018. Teknik Pemijahan Ikan Badut (Amphiprion ocellaris) di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut, Lampung. PKL Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. 79 hal.
Sari, I.P dan A.Manan.2012. Pola Pertumbuhan Nannochloropsis oculata Pada Kultur Skala Laboraturiu,Intermediet dan Massal. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,4(2):123-128.
Setiawati, K.M dan J.H Hutapeaaa. 2011. Pemeliharaan Benih Ikan Klon (Amphiprion ocellaris) Dengan Sistem Pengelolaan Air Yang Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur,6(2):243-253.
Setiawati,K.M., Gunawan dan J.H Hutapea. 2012. Biologi Reproduksi Induk Klon Hitam (Amphiprion percula) Di Hatchery. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4 (2) : 182-190.
Setiawati,K.M., Gunawan dan J.H Hutapea. 2016. Pemeliharaan Larva Ikan Klon (Amphiprion percula) Dengan Pakan Alami yang Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur, 11 (1) : 67-73.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. R&D Jakarta: CV Alfabeta.277hal.
Suharti, S.R. 1990. Mengenal Kehidupan Ikan Anemon (Pomancentridae). Oseana, 15 (4): 135-145.
Suryana. 2010. Buku Ajar Metodelogi Penelitian Model Praktis Peenelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.
Suryabrata, S. 2002. Metodelogi Penelitian. Rajawali. Jakarta:Edisi III.
Tulasi, D. 2006. Cash Flow Ratios Analysis sebagai Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. Manajemen Usahawan Indonesia (Oktober). hal 48-54.
Wanbitz,C., et.,al. 2003. Dari Samudera ke Akuarium. Cambridge, Inggris, UNPED-WCMC:64.
Ziemann, D. A. 2003. Potensi Untuk Pemulihan Populasi Ikan Hias Laut Melalui Siaran Pembenihan. Aquarium Ilmu dan Konservasi, 3:107-117.
Zulfikar., E. Marzuki dan Erlangga. 2018. Pengaruh Warna Wadah Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Badut (Amphiprion ocellaris). Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 5,(2) :88-92.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
- The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Share Alike (CC BY-SA).
- Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement