Hubungan Psikopati dan Penerimaan Mitos Pemerkosaan Pada Laki-laki Dewasa Awal

dewasa awal laki-laki penerimaan mitos pemerkosaan psikopati

Authors

Angka kekerasan seksual di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak semua korban melaporkan kejadian yang dialaminya karena adanya victim blaming di masyarakat yang akan dijelaskan lebih lanjut pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara psikopati dengan penerimaan mitos pemerkosaan pada laki-laki dewasa awal. Penelitian dilakukan pada sampel yang terdiri atas 130 laki-laki dengan rentang usia 18-40 tahun dan berdomisili di Jawa Timur. Psikopati diukur dengan Levenson Self-Report Psychopathy Scale, sedangkan penerimaan mitos pemerkosaan diukur dengan Illinois Rape Myth Acceptance Scale Short Form. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi product moment Pearson. Hasil dari analisis data menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara psikopati primer dengan penerimaan mitos pemerkosaan (r = 0,335, p = 0,000) dan psikopati sekunder dengan penerimaan mitos pemerkosaan (r = 0,308, p = 0,000) yang artinya semakin tinggi psikopati pada individu, berarti semakin tinggi pula penerimaan mitos pemerkosaannya.