Analisis Ketidaksantunan dalam Perang Kicauan Antarkubu Calon Presiden Amerika Serikat pada Pilpres 2016
Downloads
Abstrak
Artikel ini menginvestigasi bentuk ketidaksantunan serta pelanggaran terhadap maksim kesantunan dalam perang kicauan di Twitter antara kubu calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Hillary Clinton. Data dari penelitian kualitatif deskriptif ini dikumpulkan menggunakan documentary methoddan dianalisis berdasarkan taksonomi ketidaksantunan Culpeper dan maksim kesantunan Leech. Ditemukan bahwa kubu Trump menggunakan bentuk ketidaksantunan negatif (negative impoliteness) dan sarkasme (mock impoliteness) sedangkan kubu Hillary menerapkan ketidaksantunan negatif saja. Maksim yang paling banyak dilanggar adalah Maksim Penghargaan (Approbation) di samping pelanggaran terhadap maksim lainnya, yaitu Kebijaksanaan (Tact) dan Permufakatan (Agreement).
1. Copyright of this journal is possession of Editorial Board and Journal Manager, by the knowledge of author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. Legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA),implies that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publications (printed/electronic) are open access for educational purposes, research, and library. Other that the aims mentioned above, editorial board is not responsible for copyright violation.