PENGARUH SUBTITUSI KEDELAI DENGAN FERMENTASI TEPUNG DAUN LAMTORO PADA PAKAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) TERHADAP NILAI KECERNAAN PROTEIN DAN KECERNAAN ENERGI

Udang Vaname Fermentasi Kecernaan Protein Kecernaan Energi

Authors

  • Brian Zuliyan
    fpk@unair.ac.id
    Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Agustono Agustono Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Woro Hastuti Satyantini Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
January 16, 2019

Downloads

Udang vaname mulai dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 2001. Kendala bagi pembudidaya yaitu biaya pakan pada udang dapat mencapai 50% dari biaya produksi sehingga untuk mengatasi tingginya harga pakan, maka perlu pakan alternatif berprotein tinggi dengan harga murah. Daun lamtoro merupakan salah satu leguminosa yang dapat digunakan sebagai bahan pakan tambahan karena mempunyai kadar protein yang cukup tinggi dan mudah dicerna. Kecernaan merupakan proses usus mencerna makanan dan penyerapan nutrisi pada pakan yang diberikan. Daya cerna pada ikan menggambarkan sebagian kecil dari nutrisi atau energi dalam bahan yang tidak termakan dan diekskresikan dalam bentuk feses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan fermentasi tepung daun lamtoro sebagai subtitusi kedelai udang vaname (Litopenaeus vannamei) terhadap nilai kecernaan protein dan kecernaan energi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan P0 (kadar fermentasi tepung daun lamtoro 0%), P1 (kadar fermentasi tepung daun lamtoro 10%) , P2 (kadar fermentasi tepung daun lamtoro 20%) dan P3 (kadar fermentasi tepung daun lamtoro 30%). Parameter yang diukur adalah nilai kecernaan protein dan kecernaan energi. Analisa data menggunakan ANOVA (Analysis of variance) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kecernaan protein dan kecernan energi yang tidak jauh berbeda (P>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa fermentasi tepung daun lamtoro dianggap mampu menggantikan bungkil kedelai sebagai bahan dasar pembuatan ransum pakan udang vaname dengan kadar fermentasi tepung daun lamtoro hingga 30%. Pemanfaatan fermentasi tepung daun lamtoro sebagai substitusi kedelai pada pakan udang vaname tidak memiliki pengaruh yang berbeda terhadap nilai kecernaan protein dan nilai kecernaan energi.