Perlindungan Hak Cipta Atas Suara Komentator Dalam Turnamen DOTA 2
Downloads
Ciptaan dalam bentuk suara tidak diatur secara jelas apakah termasuk bentuk ciptaan yang dapat dilindungi oleh hak cipta menurut ketentuan yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Hal ini berimbas kepada suara komentator yang ada di dalam turnamen game DOTA 2 yang tidak menemukan kejelasan apakah termasuk ciptaan yang dapat dilindungi oleh Hak Cipta. Valve Corporation sebagai pemilik dari game DOTA 2 mengambil kesempatan dari hal tersebut dan memperjualbelikan suara komentator tanpa sepengetahuan dari komentator yang diambil suaranya tersebut. Valve Corporation yang memperjualbelikan suara tersebut mempunyai peluang unuk dikatakan sebagai pelanggaran di dalam bidang Hak Cipta. Di dalam skripsi ini menggunakan metode penulisan doctrinal research yakni dengan mengacu kepada bahan hukum primer dan sekunder seperti peraturan perundang-undangan. Skripsi ini akan membahas suara komentator dari segi perlindungan Hak Cipta dan akan menganalisis apakah kegiatan jual beli yang dilakukan oleh Valve Corporation termasuk pelanggaran Hak Cipta serta metode penyelesaian sengketa di bidang Hak Cipta.
Buku
Rahmi Jened, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum Persaingan (Penyalahgunaan HKI) (RajaGrafindo Persada 2013).
Rahmi Jened, Hukum Hak Cipta (Copyright Law) (Citra AdityaBakti 2014).
Jurnal
Ridwan Syahran, ‘Ketergantungan Online Game dan Penanganannya' (2015) 1 Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling.
Makalah
Nanang Budi, "Prediksi Kemenangan BOT DOTA 2 Menggunakan Metode Naive Bayes”, Skripsi Prodi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro (Universitas Dian Nuswantoro 2017).
Laman
Pladidus Santoso, ‘Untungkan Publisher Besar, Steam Usung Sistem Bagi Hasil Baru', (jagat play, 2018), <https://jagatplay.com/2018/12/news/untungkan-publisher-besar-steam-usung-sistem-bagi-hasil-baru/>, accessed 15 Agustus 2019.
Nitronexos, ‘5 Item Termahal di DOTA 2', (gamebrott, 2018), , accessed 15 Agustus 2019.
Valve Corporation, ‘The International Battle Pass', (DOTA 2, 2019), <https://www.DOTA2.com/international/battlepass>, accessed 16 Agustus 2019.
Dimas Aditya Jakti, ‘Rekor Baru Prize Pool The International 2019',(pro.eslgaming, 2019) <https://pro.eslgaming.com/indonesia/DOTA2/2019/05/rekor-baru-prize-pool-the-international-2019/>, accessed 16 Agustus 2019.
Ido Limando, ‘Jumlah Prize Pool DOTA 2 TI 2019 Sedikit Lagi akan Samai Jumlah dari Turnamen Fortnite World Cup', (gamebrott, 2019) <https://gamebrott.com/jumlah-prize-pool-DOTA-2-ti-2019-sedikit-lagi-akan-samai-jumlah-dari-turnamen-fortnite-world-cup>, accessed 16 Agustus 2019.
Risa Amrikasari, ‘Menyoal Penyempitan Doktrin Fiksasi Dalam UU Hak Cipta Terbaru', (Hukum Online, 2014), <https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5437a94407a6a/menyoal-penyempitan-doktrin-fiksasi-dalam-uu-hak-cipta-terbaru-broleh--risa-amrikasari--ss--mh/> accessed 11 November 2019.
Perundang-undangan
Burgerlijk Wetboek, Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23.
Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works, 1971.
Agreement on Trade-Related aspect of Intellectual Property Rights (TRIPs), 1994.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4220).
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5599).