Perlindungan Hukum Terhadap Korban Politik Identitas
Downloads
Abstract
Indonesia is a multicultural country characterized by its diverse ethnicities, tribes and religions. Laws be it national and international have been regulating the protection of human rights, including the right to be recognized as an individual, right of equality before the law, religious rights, as well as the right to participate in government. Identity politics has made the rights of minorities less significant as discrimination against individuals or groups coming from minority class with different background exists. The plurality of society (plures) cannot be eliminated for the sake of the jargon of unity (unum), because unity must be achieved through the existence of plurality. Facts in various cases, the element of religious pluralism is often accused as a trigger factor or even the cause of social conflict and collective violence. This accusation is certainly not entirely wrong, because not a few people who use religion as justification in achieving political goals and interests. The result of this research shows the existence of human rights violations caused by identity politics.
Keywords: Human Rights; Identity Politics; Discrimination.
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang Multikuktur, keberagaman etnis, suku dan agama merupakan ciri dari bangsa ini.Peraturan nasional maupun internasional telah mengatur perlindungan terhadap hak asasi manusia yang termasuk didalamnya menjamin hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, hak beragama dan hak turut serta dalam pemerintahan. Politik Identitas membuat orang yang berasal dari kelompok minoritas dikurangi hak-nya karena perbedaan latar belakang identitas yang menyebabkan diskriminatif terhadap kelompok atau perseorangan yang berasal dari golongan minoritas. Kemajemukan masyarakat (plures) tidak dapat dilenyapkan demi jargon persatuan (unum), sebab persatuan itu harus dicapai lewat keberadaan pluralitas. Fakta dalam berbagai kasus, unsur kemajemukan agama seringkali dituduh sebagai faktor pemicu atau bahkan penyebab terjadinya konflik sosial dan kekerasan kolektif. Tuduhan ini tentu tidak sepenuhnya salah, karena tidak sedikit kalangan yang menggunakan agama sebagai justifikasi dalam mencapai tujuan dan kepentingan politik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan oleh politik identitas
Kata Kunci: Hak Asasi Manusia; Politik Identitas; Diskriminasi.
Buku
Abdussalam, Victimology ( PTIK 2010).
Arif Gosita Masalah Perlindungan Anak (Akademika Presindo 1989).
H. Saraja, Negara Hukum: Teori dan Praktek (ThafaMedia 2016).
Laode Machdani Afala, Politik Identitas di Indonesia (UB Press 2018).
Todd Gitlin, The Twilight of Common Dreams: Why America Is Wracked by Culture Wars (Metropolitan Books New York 1995).
M. Rusli Karim, Pemilu Demokratis Kompetitif (Tiara Wacana Yogya 1991).
Sigit Pamungkas, Perihal Pemilu (Laboratorium Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada 2009).
Sybol SC Anderson, Hegel's Theory of Recognition: From Oppression to Ethical Liberal Modernity (Bloomsbury Publishing 2009).
Amy Gutmann, Identity in Democracy (Pricenton University Press 2009).
Bambang Waluyo, Viktimologi: Perlindungan Saksi dan Korban (Sinar Grafika 2018).
G. Widiaratna Victimologi, Perspektif Korban Dalam Penanggulangan Kejahatan (Atmajaya 2009).
H. Dahlan Thalib, Jazim Hamidi, dan Ni'matul Huda, Teori dan Hukum Konstitusi (Raja Grafindo Persada 2012).
Gerry Van Klinken, Perang Kota Kecil: Kekuasaan Komunal dan Demokrasi Di Indonesia (KITLV dan Yayasan Obor Indonesia 2007).
Koentjoro Poerbopranoto, Sistim Pemerintahan Demokrasi (Eresco 1987).
Masyhur Effendi, Hak Asasi Manusia Dalam Hukum Nasional dan Internasional ( Ghalia Indonesia 1994).
S. Pamudji, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional Suatu Analisa di Bidang Politik dan Pemerintahan (Bina Aksara 1985).
Stanley Aronowitz, The Politics of Identity: Class, Culture, Social Movements (Psycology Press 1992).
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Ilmu Negara dan Politik (Eresco 1981).
Jurnal
Hanif dan Hasrul Pratikno, ‘Local Politics in Indonesia, 1999-2010: A Literature Review 1' (2012) IV PCD.
Muhtar Haboddin, ‘Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal' (2012) III Jurnal Studi Pemerintahan.
Horowitz; Richard Jenkins, ‘The Limit of Identity: Ethnicity, Conflict, and Politics' (2000) II Sheffield Online Papers in Social Research.
Laman
Rusdiansyah, ‘Pidato di Kepulauan Seribu dan Hari-Hari Hingga Ahok Menjadi Tersangka', (bbc.com 2016), <https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37996601>.
Fathiyah Wardah, ‘Survei LSI: Gerakan 212 Picu Naiknya Intoleransi di Indonesia', (voaindonesia.com 2016), <https://www.voaindonesia.com/a/survei-lsi-gerakan-212-picu-naiknya-intoleransi-di-indonesia/4585895.htm>.
Ria Apriyani , ‘Aksi 212, Rohaniwan: Minoritas Mulai Merasa Terancam', (kbr.id 2016), <https://kbr.id/nasional/112016/aksi_212_rohaniwan_minoritas_mulai_merasa_terancam/87092.html>.
Ayomi Amindoni, ‘Politik identitas ramai di Pilgub Sumatera Utara, isu korupsi jadi terabaikan?' (BBC News 2018), <https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44601789>.
Friski Riana. ‘Survei LSI: Intoleransi Naik Setelah Demo Anti Ahok Digelar' (Tempo.co 2018) <https://nasional.tempo.co/read/1129676/survei-lsi-intoleransi-naik-setelah-demo-anti-ahok-digelar/full&view=ok>.
Lilik, ‘Demo 4 November, Polri Usut Ujaran Kebencian pada Poster', (tempo.co 2016), <https://metro.tempo.co/read/818010/demo-4-november-polri-usut-ujaran-kebencian-pada-poster/full&view=ok>.
Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Copyright (c) 2022 Achmad Mujadid Salim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.