Pengaruh Pengetahuan terhadap Penggunaan Obat Parasetamol yang Rasional dalam Swamedikasi (Studi pada Ibu Rumah Tangga di Desa Sumberpoh Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo)
Downloads
Pendahuluan: Obat yang paling banyak digunakan untuk swamedikasi adalah parasetamol. Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri ringan atau sedang dan kondisi demam ringan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap penggunaan obat parasetamol yang rasional dalam swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Sumberpoh Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan studi cross-sectional. Jumlah sampel adalah 84 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Analisis ini menggunakan metode regresi linier deskriptif dan sederhana. Hasil: Hasil penelitian yaitu ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan baik (39%), cukup baik (51%), kurang baik dan tidak baik masing-masing (5%). Ibu rumah tangga dengan tindakan positif (58%), sedangkan dengan tindakan negatif (42%). Analisis regresi linier nilai signifikan 0,029 < 0,05, nilai t-hitung 2,217 > 1,663. Nilai Rsquare 0,057, nilai R (0,238), persamaan regresi Y = 16,898 + 0,800x. Kesimpulan: Pengetahuan berpengaruh terhadap penggunaan obat parasetamol rasional dalam swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Sumberpoh Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga di desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo disarankan dilakukan penyuluhan tentang penggunaan obat parasetamol yang rasional dalam swamedikasi.
AHFS. (2005). Drug Information, American Society of Health-System Pharmacists. Maryland: ASHP.
Ahmed, A., Patel, I., Mohanta, G. P. & Balkrishnan, R. (2014). Evaluation of Self Medication Practices in Rural Area of Town Sahaswan at Northern India. Annals of Medical and Health Science Research; 4; 73–78.
Aqeel, T., Shabbir, S., Basharat, H., Bukhori, M., Mobin, S., Shahid, H. & Waqar, S.A. (2014). Prevalence of Self-Medication among Urban and Rural Population of Islamabad, Pakistan. Tropical Journal of Pharmaceutical Research; 13; 627-633.
Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bollu, M., Vasanthi, B., Chowdary., P. S., Chaitanya, D. S., Nirojini, P. S. & Nadendla, R. R. (2014). Prevalence of Self Medication among the Pharmacy Student In Guntur: A Questionnaire based Study. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science; 3; 810-826.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2015). Statistik Daerah Kecamatan Maron. Probolinggo: Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo.
Juliandi, A. (2007). Teknik Pengujian Validitas dan Reabilitas by Azuar Juliandi. https://marsonobejosuwito.files.wordpress.com/2011/04/spss_3.pdf. Accessed: 09 April 2017.
Green, L. W. & Kreuter M. W. (1991). Heath Promotion Planning, an Educational and Environmental Approuch. California: Mayfield Publishing Co.
Gupta, P., Prateeks., Bobhate., Saurabh, R. & Shrivastava. (2011). Determinants of Self-medication Practices in an Urban Slum Community. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research; 4; 54-57
Kaushal, J., Gupta, M. C. & Verma, S. (2012). Self-Medication Patterns and Drug Use Behavior in Housewives Belonging to the Middle Income Group in a City in Northern India. Indian Journal of Community Medicine; 37; 16-19.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KemenKes RI). (2011). Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kementrian Kehatan RI.
Larson, A. M., Polson, J., Fontana, R. J., Davern, T. J., Lalani, E., Hynan, L. S., Reisch, J. S., Schií¸dt, F. V., Ostapowicz, G., Shakil, A. O. & Lee, W. M. (2005). Acetaminophen-Induced Acute Liver Failure: Result of a United States Multicenter, Prospective Study. Hepatology; 42; 1364-1372.
Molloy, P., Chambers, R. & Cork, T. (2016). How Well are National Guidelines Relating to the General Sales of Aspirin and Paracetamol, Adhered to by Retail Stores: a Mystery Shopper Study. London: BMJ Open.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pandya, R. N., Jhaveri, K. S, Vyas, F. I. & Patel, V. J. (2013). Prevalence, Pattern and Perceptions of Self-medication in Medical Student. International Journal of Basic and Clinical Pharmacology; 2; 275-280.
Prescott, L. F. (1996). Paracetamol (Acetaminophen): A Critical Bibliographic Review (1st Ed.). London: Taylor & Francis.
Setyawati, E. (2012). Evaluasi Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik sebagai Upaya Pengobatan Sendiri di Kelurahan Pondok Karanganom Klaten. Skripsi; Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Sujianto A. (2009). Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Supardi, S., Sampurno, O. D. & Notosiswoyo M. (2002). Pengobatan Sendiri yang Sesuai dengan Aturan pada Ibu-Ibu di Jawa Barat. Buletin Penelitian Kesehatan; 30; 11-21.
Tarazi, S., Almaaytah, A., Laham, N. A., Ayesh, B. & Arafat, H. (2016). Prevalence of Self Medication Practice among Al-Azhar Medical Laboratory University Student Gaza Strip. Indian Journal of Research; 5; 231-234.
World Health Organization (WHO). (1998). The Role of Pharmacist in Self-care and Self-medication: Report of the 4th WHO Consultative Group on the Role of Pharmacist. Geneva: WHO.
Wulandari, I. S. (2011). Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Analgetik pada Pengobatan Sendiri berdasarkan Sosiodemografi pada Masyarakat di Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Skripsi; Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement