Profil Penggunaan Obat Herbal di Kelurahan Mojo, Kota Surabaya

Obat herbal Penggunaan obat herbal

Authors

  • Evelin Nicole Iman Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Vanessa Emas Permata Sari Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Qanita Afrannajla Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Norine Nitya Ardiningrum Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Athayya Indy Nasywa Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Farhan Hanang Ichsanto Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Daniel Emmanuel Wijaya Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Madona Dwi Fitriani Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Diana Putri Lestari Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Brandon Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Einarel Yusufrizky Wibisono Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • I Nyoman Wijaya
    i-nyoman-w@ff.unair.ac.id
    Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
May 26, 2025

Downloads

Penggunaan obat herbal yang semakin meningkat di kalangan masyarakat mendorong dilakukannya penelitian mengenai profil penggunaan obat herbal di Kelurahan Mojo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan pengambilan data melalui wawancara secara door to door. Responden pada penelitian ini adalah 113 warga Kelurahan Mojo yang menggunakan obat herbal, berusia diatas 18 tahun, dan menggunakan obat herbal selama minimal 21 hari. Hasil yang diperoleh berupa pengguna obat herbal mayoritas perempuan 73,0% dibanding laki-laki 23,0%; responden didominasi lansia awal 61,9%, diikuti dewasa akhir 22,1%, lansia akhir 13.3%, dan dewasa awal 2,7%. Jenis herbal yang digunakan yaitu tanaman herbal (64,6%), jamu (31,9%), OHT (2,7%), dan fitofarmaka  (0,9%). Responden pengguna yang tidak sehat sejumlah 74,3% dan yang sehat sejumlah 25,7%. Penggunaannya bertujuan untuk kuratif (59,3%), promotif (22,1%) dan preventif (18,6%).  Sumber informasi tentang obat herbal didapatkan responden dari masyarakat umum (92,0%),  tenaga kesehatan (6,2%), dan  literatur (1,8%). Obat herbal diperoleh dengan meracik sendiri (53,1%) sedangkan 8,0% melalui apotek. Penggunaan obat herbal didominasi oleh ramuan mandiri dengan hipertensi sebagai keluhan utama. Kunyit (Curcuma longa) dan sereh (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman paling banyak dimanfaatkan untuk penanganan hipertensi dalam studi ini.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.