The Reconstruction of Indonesia's Mangrove Diplomacy

Mangrove forest diplomacy foreign policy Indonesia

Authors

Vol. 13 No. 2 (2019): Global Strategis
Jurnal Global & Strategis 13.2 2019
November 25, 2019

Downloads

Indonesia has the largest area of mangrove forest in the world and Indonesia has the responsibility to protect mangrove forest as part of global community in combatting greenhouse gas. However, it is still confusing the strategy in protecting Indonesia's mangrove forest. Mangrove forest in Indonesia has been degraded rapidly due to government's plan changing the status of mangrove forest into commercial areas. Mangrove forest has significant economic value for government and local community due to its location and woods. This research aimed to criticize government's strategy in protecting mangrove by reconstructing Indonesia's mangrove diplomacy. The research method is case studies of mangrove rehabilitation in Jakarta and Bali. Primary data is obtained using direct observation in Pulau Tidung Kecil, Jakarta and Bali's mangrove forest park. This research finds that the reconstruction of Indonesia's mangrove diplomacy need more voice from local governments, eco-business and civil society. 

Keywords: Mangrove forest, diplomacy, foreign policy, Indonesia

 

ABSTRAK

Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia dan Indonesia memiliki tanggung jawab untuk melindungi hutan mangrove sebagai bagian dari masyarakat dunia dalam mengatasi masalah gas rumah kaca. Permasalahan yang dihadapi adalah strategi perlindungan hutan mangrove Indonesia tidak jelas. Hutan mangrove Indonesia mengalami kerusakan sangat cepat akibat dari kebijakan Pemerintah Indonesia mengubah status hutan mangrove menjadi area komersial. Hutan mangrove memiliki nilai ekonomi yang strategis bagi masyarakat lokal dan pemerintah. Penelitian ini berusaha mengkritisi strategi pemerintah dalam melindungi hutan mangrove melalui rekonstruksi diplomasi mangrove Indonesia. Metode penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengambil studi rehabilitasi mangrove di Jakarta dan Bali. Data primer diperoleh dari observasi langsung di Pulau Tidung Kecil di Jakarta dan hutan mangrove di Bali. Penelitian ini berkesimpulan bahwa rekonstruksi diplomasi mangrove Indonesia perlu memerlukan peran lebih besar bagi pemerintahan lokal, bisnis hijau dan masyarakat sipil.

Kata-kata kunci: Hutan mangrove, diplomasi, kebijakan luar negeri, Indonesia