Memperkuat Lokalitas Kota Semarang di Era Globalisasi melalui Diplomasi Lokal
Downloads
Globalisasi menyebabkan semua lini kehidupan menjadi saling berhubungan. Desentralisasi yang dikuatkan melalui penyebaran nilai-nilai demokrasi melalui fenomena globalisasi nyatanya telah memunculkan pemerintah daerah sebagai salah satu aktor penting dalam hubungan internasional melalui perannya dalam paradiplomasi. Diadopsi dari pengalaman negara-negara maju, negara berkembang kini mengadaptasikan paradiplomasi dengan kondisi dan kepentingan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi diplomasi yang kompatibel dengan konsep lokalitas, sehingga dapat memperkuat lokalitas Kota Semarang di era globalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep desentralisasi dan paradiplomasi dengan metode kualitatif untuk menganalisa data yang diperoleh. Penelitian ini menemukan bahwa paradiplomasi tahap pertama telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Semarang. Paradiplomasi tahap pertama ini dilakukan untuk mencapai kepentingan ekonomi, seperti meningkatkan investasi dan memperluas pasar, tanpa meninggalkan identitas dan modalitas lokal.
Fathun, L. M., 2016. "Paradiplomasi Menuju Kota Dunia: Studi Kasus Pemerintah Kota Makassar”, Indonesian Perspective, 1(1): 75-94.
Hidayat, Syarif., 2008: "Desentralisasi Dan Otonomi Daerah Dalam Perspektif State-Society Relation”, Jurnal POELITIK Vol.1 No.1.
Kementerian Sekretariat Negara, 2007. Semarang Pesona Asia 2007 Resmi Dibuka. dalam http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=667 [diakses pada 20 November 2016].
Kuznetsov, A. S., 2015. Theory and Practice of Paradiplomacy: Subnational Governments in International Affairs. New York: Routledge.
Lazuardi, H., 2014. Kawasan Industri Kota Semarang Hampir Penuh. dalam http://kabar24.bisnis.com/read/20140508/78/226142/kawasan-industri-kota-semarang-hampir-penuh [diakses pada 29 November 2016].
Lecours, A., 2008. Political Issues of Paradiplomacy: Lessons from the Developed World. Den Haag: Netherlands Institute of International Relations ‘Clingendael'.
Laporan Kegiatan: 8th Semarang Business Forum, 2008. Semarang: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Semarang.
Seputar Semarang, n.d. Kawasan Industri Semarang. dalam http://seputarsemarang.com/tag/kawasan-industri/ [diakses pada 29 November 2016].
Setiadi, Rukuh, dan Samsul Ma'arif. 2009. "Pemetaan Isu dan Permasalahan Utama Pembangunan Kota Semarang dalam Penyelenggaraan Pemerintahan." Riptek 25-34.
Sergunin, A. & Joenniemi, P., 2014. Paradiplomacy as a Sustainable Development Strategy: The Case of Russia's Arctic Subnational Actors. Eurasia Border Review, pp. 1-17.
Tavares, R., 2016. Paradiplomacy: Cities and States as Global Players. New York: Oxford University Press.
Thailand Convention and Exhibition Bureau, 2015. Introduction to MICE Industry. dalam http://msi.citu.tu.ac.th/uploads/news/file/20150820/en-bhlmprt01347.pdf [diakses pada 30 November 2016].
Van der Pluijm, Rogier & Jan Melissen, 2007. City Diplomacy: The Expanding Role of the Cities in International Politics. Hague: Netherlands Institute of International Relations.
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are unable to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work
- Authors are not permitted to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- The Copyright Holder of the articles is Global Strategis