Peluang Usaha Budidaya Ikan Lele Sistem Akuaponik Berteknologi Bioflok di Desa Purwoasri, Tegaldlimo, Banyuwangi

pengabdian masyarakat akuaponik bioflok Banyuwangi

Authors

  • Suciyono Suciyono
    suciyono@gmail.com
    Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo, Surabaya 60115
  • Mohammad Faizal Ulkhaq Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo, Surabaya 60115
  • Prayogo Prayogo Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo, Surabaya 60115
  • Rakian Rizki Dermawan Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, PSDKU Universitas Airlangga
  • Dian Putri Apriliani Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, PSDKU Universitas Airlangga
  • Novia Salmatin Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, PSDKU Universitas Airlangga
  • Muhammad Hilmy Maulana Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, PSDKU Universitas Airlangga
  • Dinda Yuni Istanti Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, PSDKU Universitas Airlangga
March 28, 2020

Downloads

Budidaya ikan lele dengan sistem kombinasi akuaponik dan bioflok merupakan sistem terpadu yang dinilai efektif dan efisien. Sistem akuaponik mereduksi amonia dengan menyerap air buangan budidaya atau air limbah dengan menggunakan akar tanaman. Bioflok merupakan sistem budidaya ikan intensif yang memanfaatkan prinsip daur ulang nutrien pakan yang terbuang melalui bakterial. Tujuan dilaksanakannnya pengabdian masyarakat sebagai upaya pengenalan budidaya ikan lele dengan sistem kombinasi akuaponik dan bioflok kepada masyarakat di Desa Purwoasri, Tegaldlimo, Banyuwangi. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2019, terdiri dari pengenalan sistem budidaya pada masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan serta pendampingan pelaksanaan budidaya ikan lele dengan sistem kombinasi akuaponik dan bioflok dalam bentuk bangunan/demplot. Selanjutnya dilakukan evaluasi kepada mitra melalui pre-tes dan post-tes dan diakhiri dengan pembentukan kader. Kegiatan pengenalan sistem budidaya dilakukan kepada mitra yang terdiri dari PKK dan anggota karang taruna di desa Purwoasri sebanyak 20 orang. Berdasarkan evaluasi selama kegiatan ini berlangsung diketahui bahwa pengetahuan mitra tentang sistem budidaya meningkat hingga 75% dari evaluasi awal sebesar 40%. Selain itu, ketertarikan mitra terhadap sistem ini juga mengalami peningkatan dari 65% menjadi 89%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat memberikan dampak positif bagi mitra.

Most read articles by the same author(s)