Coffee Shop VS Library: Concept of Learning Spaces for New Library Users
Downloads
ABSTRACT
Coffee Shops have been increasingly mushrooming due to the trend of coffee culture in Indonesia, not to mention the occurrence in Yogyakarta City. The habit of going to the Coffee Shop is not only to taste typical coffee, but to just hang out, relax, discuss, or obtain information outside the library. This study aims to find out the perspective of users about the attraction of visiting the Coffee Shop or library. This study also answers the question of what impact can be caused by the existence of a café in the library. Method. This study used qualitative methods with observation and interview data collection techniques. Data was collected by interviewing 17 Coffee Shop and library visitors. Analysis. Data is collected and analyzed descriptively and systematically. Results. Users are more interested in visiting the Coffee Shop for the learning process than the library. Users look for information at the Coffee Shop because of the longer opening time, more relaxed environment, access to eat and drink, open discussion rooms, internet access, and facilities available are more supportive than the library.
Coffee Shop VS Perpustakaan: Konsep Tempat Belajar Pemustaka Generasi Baru
ABSTRAK
Coffee Shop sudah semakin berkembang kian menjamur akibat adanya tren budaya ngopi di Indonesia, tidak terlepas pula terjadi di Kota Yogyakarta. Kebiasaan pergi ke Coffee Shop tidak hanya untuk mencicipi kopi khas, melainkan untuk sekedar nongkrong, bersantai, diskusi, atau memperoleh informasi di luar perpustakaan. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui perspektif pemustaka tentang daya tarik untuk mengunjungi Coffee Shop atau perpustakaan. Penelitian ini juga menjawab pertanyaan mengenai asumsi apakah dampak yang dapat ditimbulkan dengan adanya café di perpustakaan. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi dan wawancara. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara 17 pengunjung Coffee Shop dan perpustakaan. Analisis. Data dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif dan sistematis. Hasil. Pemustaka lebih tertarik mengunjungi Coffee Shop untuk proses pembelajaran daripada perpustakaan. Pemustaka mencari informasi di Coffee Shop karena waktu buka yang lebih lama, lingkungan yang lebih santai, akses makan dan minum, ruang diskusi terbuka, akses internet dan fasilitas yang tersedia lebih mendukung daripada perpustakaan.
Andriyani, T., Yusi, M. S., Firdaus, Y., & Waskito, M. R. S. (2022). Penyuluhan Promosi Penjualan Menggunakan Teknologi Digital Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Pada Kafe Return Space And Coffee Palembang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1).
Atmodjo, M. W., & Widjojo, M. (2005). Restoran dan segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi.
Basuki, S. (1991). Pengantar ilmu perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama.
Masiani, K. (2016). Perpustakaan kafe: konsep unik sebagai usaha peningkatan minat baca dan interaksi sosial café library: Unique concept as effort to increase interest in reading and socio--Interaction. Jurnal Pari, 2(2), 97–112.
Nur'aini, S., D., Veronica, A., & Rahma, A. (2021). Inovasi kegiatan masa kini perpustakaan kafe literacy coffee. Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 5(2).
Nuraini, N. (2022). Peran Perpustakaan Kafe Literacy Coffee dalam meningkatkan minat baca pengunjung di Kota Medan. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 18(1), 45–58.
Perpusnas. (1992). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta.
Puspitasari, L. (2022). Mengembangkan Minat Baca Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Literasi Perpustakaan Idaman Di Paud Anggrek Kp. Karian Desa Calungbungur Lebak-Banten. repository.uinbanten.ac.id. http://repository.uinbanten.ac.id/8740/
Qalyubi, S. (2007). dkk, Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab.
Rahayuningsih, F. (2017). Pengelolaan perpustakaan. Graha Ilmu.
Sembiring, S. (2008). Himpunan Perundang Undangan Tentang PERPUSTAKAAN. Bandung: Nuansa Aulia.
Wind, A., & Wardhana, S. (2015). Inilah Saatnya Bisnis Kafe, Gaya Anak Muda. Jakarta: PT Grasindo.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution- NonCommercial-ShareAlike: CC BY-NC-SA