Cross-Cultural Competency dalam Psikiatri Fokus pada Membangun Aliansi Terapeutik

Cross cultural competency aliansi terapeutik psikoterapi budaya

Authors

  • Dina Elizabeth Sinaga
    dr.dina_sinaga@yahoo.com
    Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokeran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Hanafi Muljohardjono Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokeran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya, Indonesia
May 27, 2020

Downloads

Membangun aliansi terapeutik positif (hubungan terapeutik) merupakan suatu prediktor keberhasilan suatu terapi dalam berbagai kondisi.Untuk memperoleh suatu aliansi kerja yang baik, sangat diperlukan kesesuaian antara terapis dan klien dalam beberapa faktor, diantaranya kesesuaian dalam hal latar belakang budaya, dan etnis. Ketidakmampuan memahami latar belakang budaya pasien akan meningkatkan angka ketidakpatuhan berobat dan putusnya proses psikoterapi, karena itu diperlukan peningkatan kompetensi terapis dalam memahami latar belakang budaya dan nilai yang dianut oleh pasien. Hal inilah yang disebut dengan cross cultural competency. Dengan memahami dan meningkatkan cultural competency disemua bidang baik oleh terapis maupun lembaga  pemberi  layanan,  diharapkan  pasien  mencapai  tujuan  terapi  sesuai dengan kebutuhan mereka secara individual.