Efek Probiotik Terhadap Interleukin-6 Serum dan Skor Depresi pada Pasien Luka Bakar

Luka bakar probiotik interleukin-6 depresi

Authors

  • Nur Aida
    nuraidaa187@gmail.com
    Departemen/ SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Azimatul Karimah Departemen/ SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Iswinarno Doso Saputro Departemen/ SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia

Downloads

Latar Belakang: Luka bakarmerupakan respon lokal suatu jaringan dengan atau tanpa respon sistemik terhadap suatu perpindahan energi dari sumber fisik atau kimia. Perawatan luka bakar memerlukan waktu yang lama. Dampak pada individu karena luka bakar dirasakan sejak awal cedera dan meluas di seluruh kehidupan seseorang. Pada luka bakar tejadi pelepasan mediator inflamasi khususnya interleukin-6 dan terganggunya berbagai faal tubuh, salah satunya homeostasis mikrobiota usus. Komorbiditas psikiatrik yang terjadi berkisar 45,5 %, dimana depresi yang hadir akan memperberat kondisi pasien. Probiotik dapat menurunkan kadar interleukin-6 dan mencegah gejala depresi secara langsung maupun tidak langsung. Studi ini untuk menilai efek suplementasi probiotik pada gejala depresi, parameter menggunakan biomarker IL-6 serum.

Tujuan: Membuktikan efek probiotik terhadap interleukin-6 serum dan skor depresi pada pasien luka bakar.

Metode: Desain penelitian adalah non randomized control trial. Sampel diambil dengan consequtive sampling. Pemberian probiotik pada hari ke 4 sampai hari ke 19 perawatan, kadar interleukin-6 serum diukur pada hari ke-4 (sebelum pemberian probiotik) dan hari ke 19 (setelah pemberian probiotik) dengan ELISA. Kelompok kontrol tidak menerima probiotik. Kriteria depresi diukur dengan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). Kedua alat ukur tersebut telah melalui uji validitas dan reliabilitasnya dari penelitian sebelumnya dan HDRS telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan uji komparatif.

Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol.

Kesimpulan: Pemberian probiotik tidak berpengaruh terhadap kadar interleukin-6 serum dan derajat depresi dibandingkan kontrol.