Analisis Policy Acceptability Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019

local regulations non-smoking areas individual factors behavior

Authors

  • Ragilia Indah Lutfiana
    ragilia.indah.lutfiana-2017@fkm.unair.ac.id
    Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Ernawaty Ernawaty Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
27 June 2019

Downloads

Latar Belakang: Merokok adalah perilaku yang memiliki dampak negatif yang membahayakan kesehatan bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Maka dari itu, perlu adanya penerapan peraturan dan perundangan KTR untuk dapat menurunkan proporsi perokok setiap hari.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis acceptability Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Surabaya.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan yang bersifat kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional. Variabel terikat dari penelitian ini adalah policy acceptability. Uji statistik yang dilakukan adalah analisis korelasi linier pearson untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara variabel dependen dan independen. Responden pada penelitian ini merupakan seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Surabaya dengan umur 12 tahun atau lebih.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan hasil uji statistik korelasi linier pearson yang signifikan pada variabel background or individual factor adalah jenis kelamin dan pada variabel behavior adalah intention, personal autonomy, jumlah konsumsi, pengeluaran untuk merokok, usia berhenti merokok dan intention berhenti merokok.

Kesimpulan: Pemda Kota Surabaya tetap menerapkan Perda KTR, dan masyarakat senantiasa ikut berpartisipasi dalam mentaati Peraturan dengan berperilaku baik untuk menjaga kesehatan bersama.

ABSTRACT

Background: Smoking is a behavior that has a negative impact that is harmful to health for active smokers and passive smokers. Therefore, it is necessary to apply KTR rules and regulations to be able to reduce the proportion of smokers every day.

Objectives: The purpose of this research is to analyze acceptability of Surabaya, No. 2 of 2019 concerning No-Smoking Area in Surabaya City.

Methods: The research design used was observational with a quantitative approach to the cross-sectional study design. The dependent variable of this study is policy acceptability. The statistical test conducted was the Pearson linear correlation analysis to determine the relationship or correlation between the dependent and independent variables. Respondents in this study were all people who lived in the city of Surabaya with the age of 12 years or more.

Results: Based on the results of research and analysis obtained Pearson linear correlation statistical test results that are significant in the background variable or individual factor is gender and the behavioral variables are intention, personal autonomy, amount of consumption, expenditure for smoking, the age to stop smoking and intention to quit smoking.

Conclusion: The City Government of Surabaya continues to apply the KTR Regulation, and the community always participates in obeying the Regulations by behaving well to maintain joint health.