The Relationship Of Vitamin A Supplementation, Giving Immunization, And History Of Infection Disease With The Stunting Of Children Aged 24-59 Months In Puskesmas Mulyorejo, Surabaya
Downloads
ABSTRAK
Latar Belakang: Stunting merupakan suatu istilah yang menggambarkan kondisi pertumbuhan tinggi badan kurang berdasarkan umur disesuaikan dengan Z-Score (<-2SD). Stunting pada balita dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan suplementasi vitamin A, pemberian imunisasi dan riwayat penyakit infeksi yakni diare dan ISPA terhadap kejadian stunting.
Tujuan: Mengetahui hubungan suplementasi vitamin A, pemberian imunisasi, dan penyakit infeksi terhadap stunting pada anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Besar sampel adalah 107 anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. terdiri dari 25 anak kelompok stunting dan 82 anak kelompok non- stunting. Cara pengambilan data melalui data sekunder posyandu dan wawancara langsung orang tua anak dengan pengisian kuisioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square, Fisher Exact, dan Mann Whitney.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil terdapat hubungan suplementasi vitamin A dengan stunting (p=0,000), tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi terhadap stunting (p=0,332). Dalam riwayat penyakit infeksi, frekuensi diare dan ISPA ditemukan tidak ada hubungan dengan stunting (p=0,053 dan p=0,082), begitu pula pada lama diare dan lama ISPA tidak berhubungan dengan stunting (p= 0,614 dan p=0,918).
Kesimpulan: Suplementasi vitamin A berhubungan signifikan dengan stunting yang diamati pada anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.
Kata kunci: Stunting, vitamin A, imunisasi, penyakit infeksi, anak usia 24-59 bulan
ABSTRACT
Background: Stunting is a term that describes condition of lower height-for-age Z-Score (<-2SD). Stunting among children can be caused by a lack of nutrients needed for children's growth. This study was conducted to determine the relationship between vitamin A supplementation, immunization and a history of infectious diseases, namely diarrhea and ARI to the incidence of stunting.
Objectives: To determine the relationship between vitamin A supplementation, immunization, and history of infectious disease with the incidence of stunting in children aged 24-59 months at Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.
Methods: This study was an observational analytic study with cross sectional method. The sample size was 107 children aged 24-59 months at Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. This study consisted of 25 children in the stunting group and 82 children in the non-stunting group. The method of data collection was through secondary data from posyandu and direct interviews with parents by filling out questionnaires. Data were analyzed using the chi-square test, fisher exact, and Mann Whitney.
Results: The results of this study indicated that there was a relationship between vitamin A supplementation and with stunting (p = 0.000). There was no relationship between immunization and stunting (p = 0.332). In the history of infectious diseases, the frequency of diarrhea and ARI was found to have no relationship with stunting (p = 0.053 and p = 0.082), as well as the duration of diarrhea and duration of ARI there was no association with the stunting (p = 0.614 and p = 0.918).
Conclusion: Vitamin A supplementation has significant relationship with stunting in children aged 24-59 months at Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.
Keyword: Stunting, vitamin A, immunization, infectious disease, children aged 24-59 months
Almatsier (2009) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Altare, Chiara., Delbiso, Tefera Darge., Mutwiri, George Mutembei ., Kopplow Regine., G.-S. (2016) ‘Factors Associated with Stunting among Pre-school Children in Southern Highlands of Tanzania', Journal of Tropical Pediatrics, 62(5), pp. 390–408. doi: 10.1093/tropej/fmw024.
Anisa, P. (2012) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25- 60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Universitas Indonesia.
Aridiyah (2015) Faktor -faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 12 -23 bulan tahun 2015. Universitas Diponegoro.
Azriful, A. et al. (2018) ‘Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene', Al-sihah: The Public Health Science Journal, 10(2), pp. 192–203. doi: 10.24252/as.v10i2.6874.
Brown, D. S. E. (2014) Key minerals for bone health ” silica - Better Bones, Better Bones website. Available at: https://www.betterbones.com/bone-nutrition/silica/ (Accessed: 24 April 2019).
Damayanti, R. A., Muniroh, L. and Farapti, F. (2017) ‘Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting', Media Gizi Indonesia, 11(1), p. 61. doi: 10.20473/mgi.v11i1.61-69.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2018) ‘Profil Kesehatan 2018'.
Efendhi, A. (2015) Hubungan Kejadian Stunting dengan Frekuensi Penyakit Ispa dan Diare pada Balita Usia 12-48 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Fatimah, N. S. H. and Wirjatmadi, B. (2018) ‘Tingkat Kecukupan Vitamin A, Seng Dan Zat Besi Serta Frekuensi Infeksi Pada Balita Stunting Dan Non Stunting', Media Gizi Indonesia, 13(2), p. 168. doi: 10.20473/mgi.v13i2.168-175.
Hadianti, DN Mulyati, E, Ratnaningsih, E, Sofati, F, Saputro, H, Sumastri, H, Herawati M, Handayani, IF, Suryani, P, Dondi, S, Sudiyati, R. (2014) Buku Ajar Imunisasi. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Hidayatullah, L. M., Helmi, Y. and Aulia, H. (2016) ‘Hubungan Antara Kelengkapan Imunisasi Dasar dan Frekuensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) pada Balita yang Datang Berkunjung ke
Puskesmas Sekip Palembang 2014', Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 3(3), pp. 182–193.
Ibrahim, I. A. and Faramita, R. (2015) ‘Al - Sihah : Public Health Science Journal Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24 - 59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Tahun 2014', 7, pp. 63–75.
Keino, S. et al. (2014) ‘Determinants of Stunting and Overweight among Young Children and Adolescents in Sub-Saharan Africa', Food and Nutrition Bulletin, 35(2), pp. 167–178. doi: 10.1177/156482651403500203.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI (2011) Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI (2016) Pedoman Pelaksanaan Stimulus, Deteksi, dan Intervesi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI (2018) ‘Hasil Utama RISKESDAS 2018'.
Kementrian Kesehatan RI (2016) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bulan Kapsul Vitamin A Terintegrasi Program Kecacingan Dan Crash Program Campak. Kementerian Kesehatan RI.
Kusharisupeni (2002) ‘GROWTH FALTERING PADA BAYI', Makara Kesehatan, 6(1), pp. 1–5.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016) Situasi Balita Pendek. Available at: https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf (Accessed: 15 March 2020).
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018) Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta. Available at: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf (Accessed: 24 April 2019).
Ramli et al. (2009) ‘Prevalence and risk factors for stunting and severe stunting among under-fives in North Maluku province of Indonesia', BMC Pediatrics, 9, p. 64. doi: 10.1186/1471-2431-9-64.
Ranuh, I. (2001) Imunisasi di Indonesia. 1st edn. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Sedgh, G. et al. (2000) ‘Dietary vitamin A intake and nondietary factors are associated with reversal of stunting in children', Journal of Nutrition, 130(10), pp. 2520–2526. doi: 10.1093/jn/130.10.2520.
Sri Mugianti, Arif Mulyadi, Agus khoirul Anam, Z. L. N. (2018) ‘Faktor Penyebab Anak', Jurnal Ners dan Kebidanan, 5, pp. 268–278. doi: 10.26699/jnk.v5i3.ART.p268.
Suharyanto, E. R., Hastuti, T. P. and Triredjeki, H. (2017) ‘Hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 1 sampai 5 tahun di kelurahan tidar utara binaan puskesmas magelang selatan kota magelang', Jurnal Keperawatan Soedirman, 12(1), p. 27. doi: 10.20884/1.jks.2017.12.1.686.
Suiraoka, I. P., Kusumajaya, A. A. N. and Larasati, N. (2011) ‘Perbedaan Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Frekuensi Sakit Karena Infeksi Pada Anak Balita Status Gizi Pendek (Stunted) Dan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangasem I', Jurnal Ilmu Gizi, pp. 74–82.
Supariasa, B. B. & F. (2011) Penilaian Status Gizi. EGC.
Surahman, Rahmat M, Supardi, S. (2016) Metodologi Penelitian. Kementerian Kesehatan RI.
UNICEF (2013) Improving Child Nutrition The achievable imperative for global progress. Available at: www.unicef.org/media/files/nutrition_report_2013.pdf (Accessed: 15 March 2020).
Wiyogowati, C. (2012) Kejadian Stunting Pada Anak Berumur di Bawah Lima Tahun (0 - 5 Bulan) di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas Tahun 2010). Universitas Indonesia.
World Health Organization (WHO) (2011) Vitamin A supplementation in infants and children 6–59 months of age. Available at: https://www.who.int/elena/titles/guidance_summaries/vitamina_children/en/ (Accessed: 5 May 2019).
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.