Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Persiapan Berkeluarga Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Tahun 2021
Downloads
Latar Belakang: Pengetahuan remaja Inodonesia tentang kesehatan reproduksi remaja relatif masih rendah
(nilai indeks 52,4) sedangkan di Jawa Timur (nilai indeks 55,6), di satu sisi pendidikan seksual berperan penting
dalam membentuk sikap positif sehingga remaja dapat melakukan persiapan kehidupan berkeluarga. Persiapan
berkeluarga adalah perencanaan remaja dalam dalam menentukan usia berkeluarga, menentukan jarak kehamilan
anak, partispasi dalam program Keluarga Berencana (KB) dan menentukan metode kontrasepsi.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
persiapan berkeluarga pada mahasiswa prodi S1 Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga tahun 2021.
Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian
sebanyak 641 mahasiswa dengan besar sampel 100 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
acak stratifikasi dengan jenis proportional stratified random sampling. Variabel yang diteliti dalam penelitian
adalah pengetahuan kesehatan reproduksi dan persiapan berkeluarga. Analisis data pada penelitian mengunakan
uji Chi-Square.
Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square terdapat hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi
dengan persiapan berkeluarga dalam menentukan usia berkeluarga pada mahasiswa (perempuan = 0,033 , lakilaki = 0,028), menentukan jarak kehamilan (p value = 0,037) dan partisipasi program KB (p value = 0,044).
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian adalah pengetahuan kesehatan reproduksi berhubungan dengan persiapan
berkeluarga dalam menentukan usia berkeluarga, menentukan jarak kehamilan anak dan partispasi dalam
program KB.
Kata kunci: pengetahuan kesehatan reproduksi, persiapan kehidupan berkeluarga, remaja
Aisah, U. N. (2018) Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Pernikahan Dini dengan
Kejadian Pernikahan Dini di Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017. Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
Apriliani, E. R. (2019) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Risiko Kehamilan 4T
(Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Banyak, dan Terlalu Dekat) dengan Kehamilan 4T di Wilayah
Kerja Puskesmas Rajadesa tahun 2019. Universitas Galuh.
Arrasyd, H., Asmaryadi and Amri, K. (2019) "Hubungan Pengetahuan, Sikap, dengan Partisipasi
Pasangan Usia Subur dalamProgram KB di Desa Huta Padang Sayur Maincat Kecamatan Kotanopan
Kabupaten Mandailing Natal Serta Implikasinya dalam Bimbingan Dan Konseling,” Ristekdik (Jurnal
Bimbingan dan Konseling), 4(1), pp. 62–67.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2017) "BKKBN : Usia Pernikahan Ideal 21-
Tahun.” Samarinda: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Available at:
https://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-usia-pernikahan-ideal-21-25-tahun (Accessed: June 21,
.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2019) Modul Fasilitator/Pendidik Sebaya di
PIK Remaja "Rencanakan Masa Depanmu.” Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional.
Badan Pusat Statistik (2018) Statistik Indonesia 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bhramitasari, W. (2011) Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Universitas Diponegoro.
Lagu, A. M. H. et al. (2019) "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan keikutsertaan Pasangan Usia
Subur terhadap program Keluarga Berencana di Kabupaten Gowa,” Al-Sihah : Public Health Science
Journal, 11(2), pp. 156–168.
Laili, U. and Masruroh, N. (2018) "Penentuan Jarak Kehamilan pada Pasangan Usia Subur,” Jurnal
Kesehatan Al-Irsyad, XI(2).
Mardiah (2019) "Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi
di Desa Jejangkit Pasar Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala,” Journal Educational of
Nursing(JEN), 2(1), pp. 85–94.
Nafisah, Z. (2017) Strategi Pengelolaan Bina Keluarga Remaja (BKR) Pasopati Kutorejo Desa
Kebondalem Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Universitas Negeri Semarang.
Nazrih, N. (2016) Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Sikap Pernikahan Dini pada
Remaja di SMA Negeri 1 Kretek Bantul Yogyakarta. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwasari, W. (2019) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada
Pasangan Usia Subur di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2019. Universitas Negeri Semarang.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera (2017) "Survei
Kependudukan, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pembangunan Keluarga di
Kalangan Remaja Indonesia.” Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Rinta, L. (2015) "Pendidikan Seksual dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif pada Remaja dan
Implikasinya terhadap Ketahanan Psikologi Remaja,” Jurnal Ketahanan Nasional, 21(3), pp. 163–174.
Rosmadewi (2015) "Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Ekonomi dengan Penggunaan Alat
Kontrasepsi di Wilayah Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur,” Jurnal Kesehatan Metro
Sai Wawai, VIII(1).
Salamah, S. (2016) Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan. Universitas Negeri Semarang.
Syahda, S. (2018) "Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Risiko Tinggi dalam
Kehamilan dengan Kejadian Risiko Tinggi dalam Kehamilan di wilayah Kerja Puskesmas Kampar,”
Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 2(2).
Undang-Undang Republik Indonesia (2019) "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.” Jakarta:
Republik Indonesia.
Copyright (c) 2022 Tsalusa Rosma Fahira
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.