Hubungan Antara Pemberian Imunisasi Campak Dengan Kejadian Campak di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Downloads
Latar Belakang: Campak merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak, sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal (4 hari sebelum muncul ruam) sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau Provinsi DKI Jakarta masih memiliki angka kejadian campak tinggi di Indonesia. Faktor yang paling dominan berkontribusi dalam penyakit campak salah satunya adalah status pemberian imunisasi campak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan antara pemberian imunisasi campak dengan kejadian campak di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross-sectional. Populasi yang digunakan yaitu semua balita yang menderita penyakit campak tiap kabupaten/kota di Provisi DKI Jakarta pada tahun 2018. Cara pengambilan sampel adalah dengan menggunakan total populasi. Variabel yang diteliti yaitu jumlah penduduk yang memiliki balita yang masih belum mendapatkan imunisasi campak dan jumlah kasus campak yang dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta, dengan teknik analisis berupa korelasi pearson.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penduduk yang memiliki balita yang tidak mendapatkan imunisasi campak terhadap kejadian campak di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 (p = 0,030) yang memiliki hubungan sangat kuat dengan jumlah kasus campak yang dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penduduk yang memiliki balita yang tidak mendapatkan imunisasi campak terhadap kejadian campak di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018.
Kata kunci: Campak, Imunisasi, DKI Jakarta
Amri, S. (2018) ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Campak Pada Balita Di Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat', Jurnal Maternitas Kebidanan, 3(1), pp. 1–11. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Anggraini, D. F. and Wulandari, R. D. (2016) ‘Pelaksanaan Supervisi Imunisasi Campak di Puskesmas Wilayah Surabaya Utara', Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 4(1), pp. 1–8. doi: 10.20473/jaki.v4i1.2016.1-8.
Arianto, M. et al. (2018) ‘Beberapa Faktor Risiko Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sarolangun', Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 3(1), p. 41. doi: 10.14710/jekk.v3i1.3127.
Astuti, D. and Hartini, S. (2017) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Status Imunisasi Dengan Tingkat Kejadian Campak Di Wilayah Puskesmas Kayen Kabupaten Pati', Prosiding Hefa, 1, pp. 126–133.
Azis, A. and Ramadhani, N. R. (2019) ‘Hubungan Status Imunisasi, Umur Dan Jenis Kelamin Terhadap Penyakit Campak Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2018', Jurnal Ilmiah Kesehatan, 18(2), pp. 37–41. doi: 10.33221/jikes.v18i2.228.
Batubara, A. R. and Oktaviani, W. (2018) ‘Faktor Risiko yang Memengaruhi Kejadian Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara', Journal of Healthcare Technology and Medicine, 4(2), pp. 225–240. doi: 10.33143/jhtm.v4i2.212.
Dinkesprov DKI Jakarta (2016) ‘Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016', in, p. 131.
Dinkesprov DKI Jakarta (2017) ‘Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2017', p. 100.
Dinkesprov DKI Jakarta (2018) ‘Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2018', p. 131.
Fadilah, D. (2017) ‘Hubungan Kasus Campak Terhadap Status Imunisasi Campak di Desa Tegaljati Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso Tahun 2016', Journal of Dharma Praja, 3(1), pp. 11–15. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Falawati, W. F. et al. (2020) ‘Hubungan Status Imunisasi Dan Peran Petugas Imunisasi Dengan Kejadian Campak Di Kabupaten Muna', Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 5(1), pp. 60–64. doi: 10.31764/mj.v5i1.1067.
Harisnal and Ediana, D. (2019) ‘Determinan Kejadian Campak Pada Anak Usia Balita di Kota Bukittinggi', Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 4(1), pp. 162–170. doi: 10.22216/jen.v4i1.3326.
Kemenkes RI (2019) ‘Profil Kesehatan Indonesia 2019', Profil Kesehatan Indonesia, pp. 1–12.
Nurlaila and Hanna, N. (2016) ‘Karakteristik Kejadian Luar Biasa Campak Pada Salah Satu Desa di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung', Jurnal Keperawatan, 12(2), pp. 185–189.
Prabandari, G. M., Musthofa, S. B. and Kusumawati, A. (2018) ‘Beberapa faktor yang berhubungan dengan penerimaan ibu terhadap imunisasi Measles Rubella pada snak SD di Desa Gumpang', Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(4), pp. 573–581. Available at: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/21481.
Sari, R. M., Dewi, E. M. and Effendi, S. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Campak pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu Tahun 2017', Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 3(1).
Suhanda and Supriatna, A. (2017) ‘Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Campak Pada Anak Di Puskesmas Sukamantri Ciamis', Journal of Chemical Information and Modeling, 4(2), pp. 102–116. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Wahyunarni, Y. I., Ahmad, R. A. and Ratnawati, A. T. (2018) ‘Community's perception of measles immunization in Sleman', Berita Kedokteran Masyarakat, 32(8), p. 281. doi: 10.22146/bkm.6896.
Wijaya, S. (2018) ‘Pengaruh Cakupan Imunisasi Campak Terhadap Incidence Rate Penyakit Campak Di Indonesia Tahun 2016', Journal of Health Sciences, 11(2), pp. 159–166. doi: 10.33086/jhs.v11i2.108.
Yani, S. L., Yuniastini and Fitriana (2015) ‘Hubungan Status Imunisasi Campak Dengan Kejadian Campak', Jurnal Keperawatan, 11(2), pp. 258–261.
Copyright (c) 2022 Laras Arsyi Insani, Ilham Dwi Prakoso
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.