Analisis Faktor yang Menyebabkan Belum Tercapainya Target Pelaporan Nilai Kritis Laboratorium: Studi di Instalasi Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

faktor organisasi faktor psikologis mutu perilaku

Penulis

June 28, 2023
Photo by National Cancer Institute

Latar Belakang: Nilai kritis laboratorium merupakan hasil laboratorium yang menunjukkan keadaan patofisiologi yang tidak normal yang dapat mengancam nyawa pasien jika tidak segera dilakukan tindakan medis. Pelaporan nilai kritis laboratorium di Instalasi Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Haji Surabaya periode Januari-Juli tahun 2020 belum 100%.

Tujuan: Penelitian ini menganalisis faktor penyebab belum tercapainya target pelaporan nilai kritis laboratorium di Instalasi Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Haji Surabaya berdasarkan faktor psikologis dan faktor organisasi.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 23 orang yang diambil secara total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 73,9% responden bermotivasi tinggi, 91,3% responden berpersepsi baik, 82,6% responden berkepribadian tipe B, 69,6% responden memiliki pembelajaran baik, 78,3% responden memiliki stres kerja rendah, 52,2% responden menyatakan kepemimpinan cukup baik, 95,7% responden menyatakan imbalan sedang, 60,9% responden menyatakan desain pekerjaan sesuai profesi, dan 87,0% struktur organisasi efektif.

Kesimpulan: Faktor yang menyebabkan belum tercapainya target pelaporan nilai kritis laboratorium di Instalasi Patologi Klinik, Rumah Sakit Umum Haji Surabaya periode Januari-Juli 2020 berdasarkan Prinsip Pareto 80/20 adalah motivasi, pembelajaran, kepemimpinan, dan desain pekerjaan. Sebaiknya analis kesehatan meningkatkan motivasi diri, menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran, pimpinan sebagai rekan kerja, bekerja dengan baik tanpa paksaan serta Instalasi Patologi Klinik memberikan penghargaan karyawan terbaik, melakukan evaluasi, memberi pemahaman dan penjelasan pengambilan keputusan, mengatur perputaran pembagian tugas.