Hubungan Pendapatan Keluarga dan Ketahanan Pangan dengan Status Gizi Balita pada Era Pandemi Covid-19 di Kabupaten Pasuruan

Pendapatan Ketahanan Pangan Covid-19 Status Gizi

Penulis

June 28, 2023
Photo by Syd Wachs

Latar Belakang: Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak munculnya masalah gizi pada salah satu kelompok rentan, yaitu balita, karena berkaitan pemenuhan asupan zat gizi harian tidak adekuat. Pandemi Covid-19 menyebabkan dampak pada berbagai sektor dan mengganggu aktivitas, seperti tidak berjalannya pelayanan kesehatan balita selama pandemi Covid-19 dan menurunnya pendapatan sehingga rumah tangga kesulitan untuk membagi pengeluaran pangan dengan kebutuhan lainnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis hubungan antara pendapatan keluarga dan ketahanan pangan dengan status gizi balita di Kabupaten Pasuruan pada Era Pandemi Covid-19.

Metode: Jenis penelitian bersifat observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Besar sampel 100 balita, dengan metode multistage sampling, yaitu pengambilan sampel yang membagi populasi menjadi beberapa kelompok kecil (kluster). Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2022-Agustus 2022 di posyandu Kecamatan Pandaan, menggunakan kuisioner US-HFSSM untuk menilai situasi ketahanan pangan di level rumah tangga, indeks BB/U, TB/U dan BB/TB sebagai indikator menilai status gizi balita. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square.

Hasil: Keluarga dengan pendapatan <UMK sebesar 58%, dan sebesar 42% rumah tangga termasuk dalam situasi tahan pangan. Penilaian status gizi balita menunjukkan sebagian besar balita termasuk dalam kategori berat badan normal (68%), tinggi normal (79%) dan gizi baik (52%). Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara variabel pendapatan keluarga dengan status gizi balita BB/U (p=0,016) dan BB/TB (p=0,015), serta antara variabel ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi balita BB/U (p=0,040), TB/U (p=0,013) dan BB/TB (p=0,042).

Kesimpulan: Sebesar 58% keluarga tergolong memiliki pendapatan <UMK, kejadian penurunan pendapatan keluarga dialami oleh sebagian besar responden yaitu 71%, rumah tangga yang memiliki skor ketahanan pangan termasuk rawan pangan sebesar 58% dan penilaian status gizi balita menunjukkan sebagian besar balita termasuk dalam kategori berat badan normal (68%), tinggi normal (79%) dan gizi baik (52%).