Determinan Perilaku Seks Pranikah Remaja Berdasarkan Teori Health Belief Model (HBM)

Unduhan
Latar Belakang: Perilaku seks pranikah adalah aktivitas seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan resmi, baik menurut hukum maupun agama dan kepercayaan. Perilaku tersebut dikhawatirkan akan berdampak terhadap penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, serta mendorong praktik perkawinan anak. Health Belief Model dapat memprediksi individu dalam menentukan keputusan kesehatan yaitu salah satunya mencegah perilaku seks pranikah. Tujuan: Menganalisis determinan perilaku seks pranikah remaja berdasarkan Health Belief Model. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu 90 responden, yang dipilih secara acak menggunakan proportional random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner di SMA di Kabupaten Gresik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4,4% responden melakukan perilaku seks pranikah. Nilai perceived susceptibility yaitu p=1.000, perceived severity p=0.005, perceived benefits p=1.000, perceived barriers p=0.006, perceived self-efficacy p=0.050, dan cues to action p=1.000. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitiaan ini adalah ada hubungan antara perilaku seks pranikah dengan perceived severity dan perceived barriers. Saran untuk remaja yaitu meningkatkan pemahaman tentang perilaku seks pranikah dengan mencari informasi yang baik, serta memilih teman dan lingkungan pergaulan yang baik agar terhindar pengaruh buruk atau keinginan untuk melakukan perilaku seks pranikah.
Adeoye (2012) ‘Prevalence of Premarital Sex and Factors Influencing It Among Students in a Private Tertiary Institution in Nigeria’, International Journal of Psychology and Counselling, 4(1), pp. 6–9. doi: 10.5897/ijpc11.030.
Ashri Nurfurqoni, F. and Hastuti, D. (2022) ‘Pencegahan Perilaku Seksual Pra-Nikah Remaja Di Perkotaan Demi Mencetak Generasi Emas 2045’, Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika, 4(4). doi: 10.29244/agro-maritim.v4.i4.18.
Assarzadeh, R., Khalesi, Z. B. and Jafarzadeh-Kenarsari, F. (2019) ‘Sexual Self-Efficacy and Associated Factors: A Review’, Shiraz E Medical Journal, 20(11). doi: 10.5812/semj.87537.
Azwar, S. (2008) Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dewi, P. S. and Lestari, M. D. (2020) ‘Hubungan Konformitas Teman Sebaya dan Konsep Diri terhadap Perilaku Seksual Pranikah Remaja Madya di Kabupaten Bangli’, Jurnal Psikologi Udayana, 02(1), pp. 77–87. Available at: https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/download/57791/33727.
Dhiozandi, H. (2020) ‘Peran Persepsi Orangtua dalam Menerapkan Pendidikan Seksualitas kepada Anak Usia 9-12 Tahun di SD X’, Jurnal Perkotaan, 11(2), pp. 119–134. doi: 10.25170/perkotaan.v11i2.948.
Fitriani, Y., Pristianty, L. and Hermansyah, A. (2019) ‘Pendekatan Health Belief Model (HBM) untuk Menganalisis Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dalam Menggunakan Insulin’, PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 16(2), p. 167. doi: 10.30595/pharmacy.v16i2.5427.
Glanz, K., Rimer, B. K. and Viswanth, K. (eds) (2015) ‘Health Behavior: Theory, Research, and Practice’, in. San Francisco: Jossey-Bass. doi: 10.1016/B978-0-12-818697-8.00060-1.
Kementrian Kesehatan RI (2018) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017.
Kustin, K. and Handayanio, Y. (2024) ‘Health Belief Model Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Seks Bebas pada Remaja’, ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(3), pp. 40–47. doi: doi.org/10.37148/arteri.v5i3.406.
Mahendra, D., Jaya, I. M. M. and Lumban, A. M. R. (2019) Buku Ajar Promosi Kesehatan, Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2014) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak.
Mindayani, S. and Hidayat, H. (2019) ‘Analisis Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS dengan Pendekatan Health Belief Model (HBM) pada WBP di Lapas Kelas IIA Padang’, Jurnal Kesehatan, 7621(1), pp. 33–43. doi: 10.23917/jk.v0i1.7578.
Ningrum, P. (2022) ‘The Risk Sexual Behavior of Adolescents Reviewed Based on Health Belief Model’, JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery), 9(4), p. 280. doi: 10.21927/jnki.2021.9(4).280-289.
Qisthi, D., Bahri, T. S. and Safuni, N. (2023) ‘The Correlation between Health Belief and Compliance Behavior among Patients with Chronic Kidney Disease Receiving Hemodialysis’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, VII(3), pp. 45–53. doi: 2716-3555.
Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan Perkembangannya. Jakarta: Sagung Seto.
Valizadeh, R. et al. (2016) ‘The Effect of Puberty Health Education Based on Health Belief Model on Health Behaviors and Preventive Among Teen Boys in Marivan, North West of Iran’, International Journal of Pediatrics, 4(8), pp. 3271–3281. doi: 10.22038/ijp.2016.7167.
Winarni, W. (2017) ‘Efikasi Diri dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja SMA’, Gaster, 15(2), p. 232. doi: 10.30787/gaster.v15i2.209.
World Health Organization (2007) Orientation Programme on Adolescent Helath for Helath-care Providers. Available at: https://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/pdfs/9241591269_op_handout.pdf.
Yakubu, I. et al. (2019) ‘Assessing the Impact of an Educational Intervention Program on Sexual Abstinence Based on the Health Belief Model amongst Adolescent Girls in Northern Ghana, a Cluster Randomised Control Trial’, Reproductive Health, 16(1), pp. 1–13. doi: 10.1186/s12978-019-0784-8.
Hak Cipta (c) 2024 Laila Hidayah Santoso

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.