Pengaruh Nasi Aron Khas Suku Tengger Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah 2 Jam Post-Prandial

Unduhan
Latar Belakang: Tahun 2023, Indonesia mencapai angka 11,7% prevalensi penderita diabetes melitus. Pengaturan pola makan dengan konsep khusus (Jadwal, Jumlah, dan Jenis) menjadi pilihan yang tepat bagi penderita diabetes melitus untuk mengontrol glukosa darah dalam tubuh. Nasi Aron merupakan olahan varietas jagung putih khas suku tengger dengan kandungan serat yang tinggi sehingga mungkin dapat untuk mengontrol kadar glukosa darah dalam tubuh.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nasi aron khas suku tengger terhadap perubahan kadar glukosa darah 2 jam post-prandial.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan intervensi berupa pemberian makanan kontrol berupa gula murni dan makanan uji berupa nasi aron. Rancangan penelitian ini menggunakan pre-test post-test one group design. Sampel penelitian sebanyak 16 orang dengan metode purposive sampling dimana penentuan sampel menggunakan kriteria inklusi yang telah ditetapkan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata sebelum diberikan makanan kontrol sebesar 87,75 mg/dL sedangkan sebelum diberikan makanan uji sebesar 85,88 mg/dL sebelum diberikan makanan uji dengan p-value sebesar 0,107 > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan yang berarti terhadap nilai glukosa darah puasa responden pada menit ke-0. Selanjutnya nilai rata-rata setelah diberikan makanan kontrol sebesar 115,63 mg/dL sedangkan setelah diberikan makanan uji sebesar 90,00 mg/dL. Ada perbedaan rata-rata sebesar 25,63 mg/dL dengan p-value sebesar 0,000 < 0,05 sehingga terdapat perbedaan yang berdampak terhadap nilai glukosa darah puasa pada waktu 2 jam.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji Paired T-Test disimpulkan bahwa nasi aron khas suku tengger mempengaruhi perubahan kadar glukosa darah 2 jam post-prandial lebih rendah dari gula murni. Nasi aron dapat menjadi alternatif makanan pokok bagi penderita diabetes melitus sebagai upaya peningkatan kontrol glukosa darah dalam tubuh.
American Diabetes Association (2018) ‘Classification and diagnosis of diabetes: Standards of medical care in Diabetes 2018’, Diabetes Care, 41(January), pp. S13–S27. ttps://doi.org/10.2337/dc18-S002.
American Diabetes Association (2021) ‘Standards of Medical Care in Diabetes-2021’, Diabetes Care, 37, pp. 14–80. https://doi.org/10.2337/dc14-S014.
Ferretti, F. and Mariani, M. (2017) ‘Simple vs. complex carbohydrate dietary patterns and the global overweight and obesity pandemic’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(10). https://doi.org/10.3390/ijerph14101174.
Guyton, A.C. and Hall, J.E. (2017) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi Ke 12, Saunders Elsevier.
Inayah, I., Metty, M. and Aprilia, Y. (2021) ‘Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Nasi Jagung Instan dengan Penambahan Tepung Tempe Sebagai Alternatif Makanan Pokok Pasien Diabetes Mellitus’, Ilmu Gizi Indonesia, 4(2), p. 179. https://doi.org/10.35842/ilgi.v4i2.238.
Kemenkes, R. (2014) ‘Permenkes No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang’, 58(12), pp. 7250–7. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp.
Komariah, K. and Rahayu, S. (2020) ‘Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat’, Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, (Dm), pp. 41–50. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.412.
Kosasih, A.M., Sutadarma, I.W.G. and Dewi, N.N.A. (2020) ‘Hubungan asupan gula sederhana terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe II’, Intisari Sains Medis, 11(3), pp. 973–977. https://doi.org/10.15562/ism.v11i3.676.
Lathifah, N.L. (2017) ‘Hubungan durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan subyektif penderita diabetes melitus’, Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2), p. 218. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.231-239.
Maligan, J.M., Pratiwi, D.D. and Widyaningsih, T.D. (2020) ‘Studi Preferensi Konsumen terhadap Nasi Putih dan Nasi Jagung Putih pada Pekerja Wanita di Kantor Pemerintah Kota Malang’, Indonesian Journal of Human Nutrition, 7(2), pp. 139–152.
Minantyo, H. et al. (2022) Resep Kreasi Olahan Pangan Berbahan Dasar Pangan Lokal di Bromo. DeePublish. Available at: https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6574.
Mulyasari, I. and Maryanto, S. (2020) ‘Blood Glucose Profile in Healthy Adults With Nasi Jagung Consumption Habit’, AIP Conference Proceedings, 2231(April). https://doi.org/10.1063/5.0002647.
Novrian, F., dan Hajar, S. (2020) ‘Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Puasa Sebelum dan Sesudah Pemberian Madu’, Jurnal Ilmiah Simantek, 4(4), pp. 146–152.
Perkeni (2019) Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes MelituS Tipe 2 Dewasa di Indonesia, PB Perkeni.
Perkeni (2021) Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021, PB Perkeni. Available at: www.ginasthma.org.
Permatasari, S.M., Sudargo, T. and Purnomo, L.B. (2015) ‘Estimasi Asupan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Dengan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(2), p. 45. https://doi.org/10.22146/ijcn.23116.
Rahayu, L. and Pontang, G.S. (2018) ‘Glycemic Index Analysis on Nugget Made From Chicken Mixed White Oyster Mushrooms (Pleurotus Ostreatus)’, Jurnal Gizi dan Kesehatan, 10(24), pp. 142–149.
Rejeki, S. et al. (2024) ‘Analisis Asupan Energi, Karbohidrat, dan Serat dari Pangan Pokok di Wilayah Non Pertanian di Kota Baubau 2022’, Jurnal Gizi Ilmiah, 11, pp. 35–41.
Rudi, A. and Kruweh, H.N. (2019) ‘Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kadar Gula Darah Puasa Pada Pengguna Layanan Laboratorium’, Wawasan Kesehatan, 3(2), pp. 33–39.
Salim, B.R.K., Wihandani, D.M. and Dewi, N.N.A. (2021) ‘Obesitas sebagai faktor risiko terjadinya peningkatan kadar trigliserida dalam darah: tinjauan pustaka’, Intisari Sains Medis, 12(2), pp. 519–523. https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.1031.
Samapati, R.U.R., Putri, R.M. and Devi, H.M. (2023) ‘Perbedaan Kadar Gula Darah Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Gizi (IMT) Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2’, Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 12(2), p. 417. https://doi.org/10.36565/jab.v12i2.699.
Situmorang, P.R., Zalukhu, B. and Napitupulu, D.S. (2023) ‘Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa darah Sebelum dan Setelah pemberian Gula Putih, Gula Aren, dan Madu Pada Mahasiswa TLM di STiKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2023’, Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS), 4(2), pp. 136–147. https://doi.org/10.53699/joimedlabs.v4i2.154.
Sugiono (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Susanti and Nobel Bistara, D. (2018) ‘Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus (The Relationship between Diet and Blood Sugar Levels in Patients with Diabetes) Mellitus.’, Jurnal Kesehatan Vokasional, 3(1), pp. 29–34. Available at: http://journal.ugm.ac.id/jkesvo.
Tiurma, R.J. and Syahrizal (2021) ‘Obesitas Sentral dengan Kejadian Hiperglikemia pada Pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah’, Higeia Journal of Public Health Research and Development, 5(3), pp. 227–238.
Triana, L. and Salim, M. (2017) ‘Perbedaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial’, Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 1(1), p. 51. https://doi.org/10.30602/jlk.v1i1.97.
Tsyaniyah, A.A., Aisyah, I.S. and Husnul, N. (2024) ‘Status obesitas dan kadar gula dara pada usia produktif’, Nutrition Scientific Journal, 3(1), pp. 44–51. https://doi.org/10.37058/nsj.v3i1.11168.
Winarti, C. et al. (2023) ‘Nutrient Composition of Indonesian Specialty Cereals: Rice, Corn, and Sorghum as Alternatives to Combat Malnutrition’, Preventive Nutrition and Food Science, 28(4), pp. 471–482. https://doi.org/10.3746/pnf.2023.28.4.471.
Hak Cipta (c) 2025 Intan Kinanti Biasnurbani, Noor Rohmah Mayasari

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.