Garis estetik menurut Ricketts pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Ricketts esthetic line of dental student of Universitas Airlangga)

Esthetic line facial profile Javanesse population Garis estetik profil wajah populasi Jawa

Authors

  • Nadiya Fitriyani
    nadiyafitriyani_020911004@yahoo.com
    Department of Ortodontics, Faculty of Dental Medicine, University of Airlangga, Indonesia
  • I.G.A. Wahju Ardani Department of Ortodontics, Faculty of Dental Medicine, University of Airlangga, Indonesia
  • Elly Rusdiana Department of Ortodontics, Faculty of Dental Medicine, University of Airlangga, Indonesia
June 1, 2013

Downloads

Background: Ricketts esthetic line is a line drawn from pronasale (Prn) to soft tissue pogonion (Pog) and lip prominence with reference to this line is assessed. Esthetic line norms, may be spesific to an ethnic group and cannot always be applied to other ethnics. Purpose: This study was aimed to determine the standard of esthetic line of Javanese population student of Faculty of Dentistry, Universitas Airlangga. Methods: Radiographic sefalometric was taken from twenthy three dental students of 18–25 years old of Universitas Airlangga who fulfilled criteria sample and selected by three ortodontist and 3 lay person. Two references line identified, traced and measured according to Ricketts esthetic line. Results: The mean of the esthetic line on upper lip was -1.4 mm and on the lower lip was 0.4 mm in males, on upper lip was -1.7 mm and on lower lip was -0.1 mm in females. This study showed there was no significant difference of the esthetic line between males and females. Conclusion: The harmonious profile of the student in Faculty of Dentistry, Universitas Airlangga when labrale superior and labrale inferior are right or slightly behind the esthetic line.

Latar belakang: Garis estetik Ricketts adalah garis yang ditarik dari pronasale (Prn) ke jaringan lunak pogonion (Pog) dan jarak bibir dihitung terhadap garis ini. Standar sefalometri lateral spesifik untuk kelompok etnik tertentu dan tidak bisa digunakan pada kelompok etnik lain. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui nilai baku garis estetik pada populasi Jawa mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Metode: Pengambilan foto sefalometri pada 23 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga umur 18-25 tahun yang dipilih berdasarkan penyeleksian sampel, yaitu kuisioner, kriteria sampel dan pemilihan profil wajah sesuai oleh tiga dokter gigi spesialis ortodonti dan 3 orang awam dari foto siluet profil wajah. Pengukuran dua garis, penampakan dan pengukuran mengacu pada garis estetik menurut Ricketts. Hasil: Rata-rata garis estetik bibir atas -1.4 mm dan bibir bawah 0.4 mm pada laki-laki, dan pada perempuan bibir atas -1.7 mm dan bibir bawah 0.1 mm. Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara garis estetik laki-laki dan perempuan. Simpulan: Profil wajah yang harmonis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga adalah bila bibir atas dan bibir bawah tepat berada atau sedikit di belakang garis estetika.