Effectivity of 0.15% benzydamine on radiation-induced oral mucositis in nasopharynx carcinoma

0.15% benzydamine hydrochloride prevention radiation-induced oral mucositis nasopharynx carcinoma Obat kumur benzydamine hydrochloride 0 15% pencegahan oral mukositis akibat radiasi karsinoma nasofaring

Authors

  • Remita Adya Prasetyo
    mitaprasetyo@gmail.com
    Division of Oral Medicine, Installation/Department of Dental & Oral Health, Dr. Soetomo Hospital, Surabaya, Indonesia
June 1, 2011

Downloads

Background: Nasopharynx carcinoma is the most common malignant tumour in head and neck region. Radiotherapy is the first choice of treatment for nasopharynx carcinoma that had not been metastases. The most common oral complications in radiotherapy is mucositis (± 80%). 0.15% benzydamine hydrochloride (HCl) oral rinse can be used to prevent radiation-induced oral mucositis. Purpose: The aim of this research was to study the effectivity of 0.15% benzydamine HCl oral rinse for prevention of radiation-induced oral mucositis in nasopharynx carcinoma. Methods: Samples were divided into 2 groups. Group A was using 0.15% benzydamine HCl oral rinse for 10 days. Group B was using placebo oral rinse for 10 days. Evaluation was conducted 3 times: first day, fifth day and tenth day of radiotherapy. The scoring used Spijkervet's mucositis α score. Results: Independent t test analysis for initial occurrence of oral mucositis showed no significant difference between 2 groups. Paired t test analysis showed significant difference between initial mucositis α score and mucositis α score in tenth day in each group. Independent t test analysis showed no significant difference in mucositis α score in tenth day between 2 groups. Conclusion: In conclusion 0.15% benzydamine HCl oral rinse was not effective to prevent radiation-induced oral mucositis in nasopharynx carcinoma.

Latar belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas terbanyak di daerah kepala-leher. Radioterapi merupakan terapi pilihan utama KNF yang belum mempunyai metastasis jauh. Komplikasi akibat radioterapi dalam rongga mulut yang terbanyak adalah mukositis (± 80%). Salah satu obat untuk pencegahan mukositis akibat radioterapi adalah benzydamine hydrochloride (HCl) 0,15%. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas penggunaan obat kumur benzydamine HCl 0,15% sebagai pencegah mukositis akibat radioterapi pada karsinoma nasofaring. Metode: Sampel dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok A yang menggunakan obat kumur benzydamine HCl selama 10 hari. Kelompok B menggunakan obat kumur plasebo selama 10 hari. Evaluasi dilakukan pada tahap awal, hari ke-5 radioterapi dan hari ke-10 radioterapi. Alat ukur adalah skor mukositis α Spijkervet. Hasil: Analisis Independent t-test menunjukkan awal terjadinya mukositis antara kedua kelompok tersebut tidak berbeda bermakna. Hasil uji t berpasangan antara skor mukositis α awal dengan skor mukositis α evaluasi II pada masing-masing kelompok tersebut menunjukkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan uji t, skor mukositis α evaluasi II antara kelompok A dengan B tersebut tidak berbeda bermakna. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa obat kumur benzydamine HCl 0,15% tidak efektif sebagai pencegah mukositis akibat radioterapi pada penderita KNF.