Pemberdayaan Waria Seniman Ludruk da Penanggulangan HIV/AIDS

HIV/AIDS ludruk pemberdayaan waria

Authors

December 31, 2022

Downloads

Komunitas waria seniman ludruk selama ini berada pada posisi yang termarginalkan dalam program penanggulangan HIV/AIDS. Mereka jarang dilibatkan dalam program pemberdayaan pemerintah karena dianggap bukan termasuk populasi kunci. Akan tetapi, realitas menunjukkan bahwa ketika tanggapan sepi, sebagian waria seniman menjadi pekerja seks komersial. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pentingnya meningkatkan feminine skills waria seniman karena program penanggulangan HIV/AIDS di kalangan waria tidak akan berhasil tanpa kemandirian secara ekonomi. Dalam bingkai penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para seniman waria Ludruk Irama Budaya dan Karya Budaya di Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ludruk Karya Budaya menjadi contoh yang baik dalam memberikan kesejahteraan pada para anggotanya. Beberapa inovasi on-stage yang telah mereka lakukan adalah manajemen pemasaran yang mengombinasikan pola tradisional dan modern seperti nyebeng, sepelen, dan tedean. Mereka juga melakukan inovasi cerita dengan menekankan unsur komedi. Pola pemasaran juga mengandalkan media internet terutama melalui website dan blog sehingga para penggemar mengetahui jadwal pementasan dengan mudah. Hal ini belum dilakukan oleh Ludruk Irama Budaya di Surabaya yang mengalami persoalan internal serius yang mengancam keberlanjutan kelompok ludruk tobongan tertua ini. Inovasi Off-stage yang selama ini dilakukan para waria seniman untuk tetap mandiri secara ekonomi adalah melalui penguatan keterampilan feminin (feminine skills) seperti menjahit, salon, dan wirausaha sehingga mereka mandiri secara ekonomi.