Masokhisme dalam Perspektif Fenomenologi Tubuh-Subjek Merleau-Ponty

masokhisme fenomenologi Merleau-Ponty

Authors

Downloads

Masokhisme, dalam kajian psikoanalisis, umumnya dipandang sebagai sindrom patologi berupa gangguan mental. Menganggap masokhisme sebagai gejala mental semata berarti memisahkan pikiran dan tubuh. Padahal, masokhisme selalu terjadi dari dan melalui tubuh. Karena itu, penelitian ini bermaksud menggambarkan peran dan posisi tubuh dalam masokhisme dalam perspektif fenomenologi tubuh-subjek Merleau-Ponty. Metode yang dipakai adalah hermeneutika, dengan unsur-unsur metodis berupa interpretasi, kesinambungan historis, heuristika, dan refleksi. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, tubuh masokhis adalah tubuh-subjek. Saat berlangsung praktik masokhisme, seorang masokhis tidak berpikir mengenai tubuh, tetapi sebagai tubuh. Tubuh masokhis lebih banyak "tahu” dari yang dapat dipikirkan. Kedua, tubuh masokhis adalah being in the world. Seorang masokhis memaknai keberadaan dirinya dan orang lain di dalam dunia dengan tubuhnya. Karena itu, tubuh masokhis dan dunia tidak dapat dipisahkan. Ketiga, tubuh masokhis adalah kesadaran eksistensi. Kesadaran eksistensi muncul karena adanya pengalaman perseptual yang berulang-ulang pada tubuh masokhis. Pengalaman perseptual ini berasal dari relasi pikiran dan tubuh secara keseluruhan. Keempat, tubuh masokhis adalah tindak bahasa. Melalui tubuhnya, seorang masokhis melakukan gerakan tertentu sebagai bentuk komunikasi dengan pasangannya. Dengan begitu, bahasa tidak berada di luar tubuh masokhis, namun mendiami tubuh itu.