Membangun Pendidikan Karakter dan Kesadaran Sejarah Melalui Penokohan Pandawa Lima menggunakan YouTube
Downloads
Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang membangun pendidikan karakter dan kesadaran sejarah yang dilakukan melalui seni pewayangan dengan mengambil kisah penokohan Pandawa Lima yang dimuat di YouTube. Artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bersifat studi literatur. Memasuki zaman yang semakin canggih ternyata membuat pendidikan karakter dan kesadaran sejarah semakin mengalami kemunduran. Fenomena tersebut dapat dirasakan dengan melihat realitas di sekitar yang semakin banyak perilaku-perilaku menyimpang dan mengabaikan kebudayaan lokal yang bersejarah. Terutama bagi kaum muda hal tersebut sangat penting bagi masa depan kebudayaan bangsa, misal seni pewayangan yang saat ini sudah tidak atau jarang lagi dilihat, baik secara langsung maupun di media, kondisi tersebut tentu saja meresahkan. Maka, harus dibangun kembali nilai-nilai pendidikan karakter dan kesadaran sejarah, salah satu caranya yaitu dengan cara mengemas kesenian tersebut semenarik mungkin. Cara tersebut diwujudkan dengan membuat konten atau pagelaran wayang dalam tayangan media digital YouTube. Digunakan YouTube karena saat ini sebagai media yang efektif untuk menyampaikan informasi maupun pengetahuan, penggunaannya yang begitu mudah, praktis, fleksibel dan dapat menjangkau semua kalangan dan usia. Hasilnya pemuda seperti pelajar saat ini meminati YouTube sebagai media belajar dan mencari informasi. Intensnya hubungan antara pelajar dengan YouTube ini menjadikan pelajar dengan mudah menemukan dan membuka konten pewayangan yang sudah ada. Diharapkan melalui cara ini cerita pewayangan dapat semakin eksis, masyarakat mengetahui sejarah dan tradisi lokal serta dapat diambil pesan-pesan nilai pendidikan karakter setelah menontonnya.
Agung, W. N. 2015. "Pandawa Lima Game Pewayangan Legenda Mahabharata untuk Pengenalan Budaya Indonesia." E-Proceeding of Applied Science 1 (2).
Ayatrohaedi. 2006. Pemikiran tentang Pembinaan Kesadaran Sejarah. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ayu, M. 2012. "Analisis Nama dan Variasi Nama Tokoh-Tokoh Pandawa dalam Wayang Purwa." Depok: Universitas Indonesia.
Edy, C. 2010. "YouTube, Citra Media Informasi Interaktif atau Media Penyampaian Aspirasi Pribadi." Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni 1 (2), 406–417.
Gede, S. I. dan E. P. I. Kadek. 2020. "Kearifan Lokal Wayang Kulit Bali sebagai Media Tuntunan dan Tontonan pada Era Digital." MAHA WIDYA DUTA 4 (1), 70–80.
Habibi. 2016. Peran Ki Dalang Basari (1950-2003) dalam Perkembangan Budaya Islam di Gresik Cirebon. Cirebon: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati.
Nofa, K. H. dan K. Etika. 2015. "Media Pembelajaran Pengenalan Keluarga Pandawa untuk Melestarikan Kebudayaan Lokal Indonesia." http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/16840.
Nur, F. 2013. "Media Pertunjukan Wayang untuk Menumbuhkan Karakter Anak Bangsa." publikasiilmiah.ums.ac.id.
Puji, A. 2018. "Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Jawa melalui Tokoh Pandawa di Kelas VI Muhammadiyah Selo Kulon Progo." Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Rahmawati, W. E. 2019. "Nilai-nilai Keluhuran Budi Pakerti Sosok Pandawa dalam Seni Pewayangan Lakon "Wirata Purwa” dan Relevansinya dengan Konsep Akhlak Tasawuf Al- ghozali." Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Ratna, S. W., P. Arif, dan Romadi. 2018. "Pewarisan Nilai-nilai Kesejarahan di Masyarakat Melalui Media Seni Pewayangan di Kabupaten Tegal." Indonesian Journal of History Education 6 (1), 54–65.
Sadono, B. (2011). "Perumusan Falsafah Pewayangan dalam Norma Hukum." Jurnal MMH 3 (41), 367–374.
Setiadi, E. F., A. Azmi, dan J. Indrawadi. 2019. YouTube sebagai Sumber Belajar Generasi Milenial." Journal of Civic Education 2 (4), 313–323.
Sukiyat. 2020. Pendidikan Kepramukaan Berbasis Pendidikan Karakter. Surabaya: Jakad Media Publishing.
Sunardi, S. Nugroho, dan Kuwato. 2016. "Pertunjukan Wayang Babad Nusantara: Wahana Pengajaran Nilai Kebangsaan Bagi Generasi Muda. Jurnal Panggung 26 (2), 195–207.
Mozaik Humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Both authors and Mozaik Humaniora agree with the following attribution of journal:
1. Copyright of this journal is possession of Author, by the knowledge of the Editorial Board and Journal Manager, while the moral right of the publication belongs to the author.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.