Membangun Pendidikan Karakter dan Kesadaran Sejarah Melalui Penokohan Pandawa Lima menggunakan YouTube

kesadaran sejarah pendidikan karakter penokohan Pandawa Lima YouTube

Authors

  • Neli Filhi Lijulli Afni
    NeliFilhiLijulliAfni_9915818004@mhs.unj.ac.id
    Program Studi S2 Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Sarkadi Sarkadi Program Studi S2 Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Nurzengky Ibrahim Program Studi S2 Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
January 10, 2022

Downloads

Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang membangun pendidikan karakter dan kesadaran sejarah yang dilakukan melalui seni pewayangan dengan mengambil kisah penokohan Pandawa Lima yang dimuat di YouTube. Artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bersifat studi literatur. Memasuki zaman yang semakin canggih ternyata membuat pendidikan karakter dan kesadaran sejarah semakin mengalami kemunduran. Fenomena tersebut dapat dirasakan dengan melihat realitas di sekitar yang semakin banyak perilaku-perilaku menyimpang dan mengabaikan kebudayaan lokal yang bersejarah. Terutama bagi kaum muda hal tersebut sangat penting bagi masa depan kebudayaan bangsa, misal seni pewayangan yang saat ini sudah tidak atau jarang lagi dilihat, baik secara langsung maupun di media, kondisi tersebut tentu saja meresahkan. Maka, harus dibangun kembali nilai-nilai pendidikan karakter dan kesadaran sejarah, salah satu caranya yaitu dengan cara mengemas kesenian tersebut semenarik mungkin. Cara tersebut diwujudkan dengan membuat konten atau pagelaran wayang dalam tayangan media digital YouTube. Digunakan YouTube karena saat ini sebagai media yang efektif untuk menyampaikan informasi maupun pengetahuan, penggunaannya yang begitu mudah, praktis, fleksibel dan dapat menjangkau semua kalangan dan usia. Hasilnya pemuda seperti pelajar saat ini meminati YouTube sebagai media belajar dan mencari informasi. Intensnya hubungan antara pelajar dengan YouTube ini menjadikan pelajar dengan mudah menemukan dan membuka konten pewayangan yang sudah ada. Diharapkan melalui cara ini cerita pewayangan dapat semakin eksis, masyarakat mengetahui sejarah dan tradisi lokal serta dapat diambil pesan-pesan nilai pendidikan karakter setelah menontonnya.