Peran Kuliner Tradisional dalam Mendukung Pemajuan Kebudayaan di Destinasi Pariwisata Prioritas Yogyakarta
Downloads
Ragam kuliner tradisional di Destinasi Pariwisata Prioritas Yogyakarta sangat lekat dengan unsur budaya. Keragaman dan kekayaan budaya tersebut perlu diiringi dengan upaya pemajuan agar tetap terjaga dan lestari. Salah satu wujud pemajuan kebudayaan tersebut adalah melalui upaya pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017. Beberapa unsur kebudayaan yang tertera di dalam undang-undang tersebut melekat pada sektor kuliner tradisional Yogyakarta. Melalui pendekatan kualitatif secara deskriptif, kuliner tradisional Yogyakarta berperan dalam membangun karakter budaya, meningkatkan ketahanan bangsa dan kesejahteraan masyarakat, hingga meningkatkan peran aktif dan pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional. Melalui dimensi (1) internalisasi nilai budaya, (2) kemampuan inovasi, (3) adaptasi menghadapi perubahan, (4) komunikasi lintas budaya, (5) kolaborasi antarbudaya, (6) keterkaitan dengan kebudayaan dan (7) pariwisata, (8) pengaruhnya terhadap diplomasi budaya, dan (9) kemampuannya dalam meningkatkan kerja sama internasional, kuliner tradisional Yogyakarta mampu memajukan objek kebudayaan secara praktis. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya potensi ketidakseimbangan dalam memposisikan kepentingan pelestarian budaya, nilai tambah pariwisata serta tujuan ekonomi sebagai motivasi utama.
Chapple-Sokol, S. 2013. "Culinary Diplomacy: Breaking Bread to Win Hearts and Minds." The Hague Journal of Diplomacy 8 (2), 161-183. DOI: 10.1163/1871191X-12341244.
Guiné, R. P. F., S. G. Florença, M. J. Barroca, dan O. Anjos. 2021. "The Duality of Innovation and Food Development Versus Purely Traditional Foods." Trends in Food Science & Technology, 109, 16-24. DOI: 10.1016/j.tifs.2021.01.010.
Harsana, M., M. Baiquni, E. Harmayani, dan Y. A. Widyaningsih. 2019. "Potensi Makanan Tradisional Kue Kolombeng Sebagai Daya Tarik Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta." Home Economics Journal 2 (2), 40-47. DOI: 10.21831/hej.v2i2.23291.
Hartelina, H. 2018. "Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Bisnis Kuliner Melalui Inovasi Produk dan Inovasi Proses." Jurnal INTEKNA: Informasi Teknik dan Niaga 18, 60. DOI: 10.31961/intekna.v18i1.554
Hartog, A. D. 1986. "Diffusion of Milk as a New Food to Tropical Regions: The Example of Indonesia 1880-1942." Netherlands Milk and Dairy Journal 41, 359-360.
Kementerian Pariwisata dan Eknonomi Kreatif. 2014. Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025 - Rencana Aksi Jangka Mengenah 2015-2019.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2020. "Rencana Strategis Kemenparekraf/Baparekraf 2020-2024." Dalam Kemenparekraf.
Khan, A. 2019. International Relations Introduction (Issue November).
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kurniawan, F. 2010. "Potensi Wisata Kuliner dalam Pengembangan Pariwisata di Yogyakarta." Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Surakarta. DOI: 10.30596%2Fjrab.v12i1.402
Lembaran Negara Republik Indonesia. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. https://pemajuankebudayaan.id/undang-undang/
Lembaran Negara Republik Indonesia. 2019. Perpres Nomor 70 tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2019/ps97-2019.pdf
Lusia, S. S. U. 2015. "Teori-teori Adaptasi Antar Budaya." Jurnal Komunikasi 7 (2). DOI: 10.24912/jk.v7i2.17
Lynch, M. 2020. "The Cultural Internalization Scale: Assessing Internal and External Reasons for Endorsing One's Cultural Identity." Education & Self Development, 38-55. DOI: 10.26907/esd15.1.04.
Ma, G. 2015. "Food, Eating Behavior, and Culture in Chinese Society." Journal of Ethnic Foods 2. DOI: 10.1016/j.jef.2015.11.004.
Mohamed, M. E., M. Hewedi, X. Lehto, dan M. Maayouf. 2020. "Marketing Local Food and Cuisine Culture Online: A Case Study of DMO's Websites in Egypt." International Journal of Tourism Cities 6 (4), 1045-1068. DOI: 10.1108/IJTC-05-2019-0067.
Natsir, M. J. dan L. Wati. 2019. "Komunikasi Antar Budaya."
Neuman, W. L. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Indeks.
OECD. 2009. "The Impact of Culture on Tourism." OECD, oecd.org.
OECD. 2012. "OECD Studies on Tourism -Food and the Tourism Experience." Dalam The OECD-Korea Workshop. OECD Publishing.
OECD. 2014. "OECD Tourism and the Creative Economy." Dalam OECD Studies on Tourism.
Penjelasan Atas UU No. 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif, BPK.go.id 1 (2019).
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kota Yogyakarta tahun 2015-2025, BPK.go.id 1. 2015.
Prabangkara, H. S. 2018. "Kuliner Yogyakarta, dari Identitas ke Komoditas." Lensa Budaya 13 (2), 110-122. DOI: 10.34050/jlb.v13i2.5315.
Ramdhani, S. 2020. "Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Keragaman Budaya dalam Perspektif Antropologi." Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 5 (1), 83-100. DOI:10.24235/empower.v5i1.6300.
Setiawan, D. 2016. "Menpar Percepat Pengembangan 10 Destinasi Wisata. Industri." kontan.co.id., 13 April.
Sinulingga, S. P. 2017. "Diplomasi Kebudayaan Indonesia terhadap Amerika Serikat Melalui Kuliner (Gastrodiplomacy) Tahun 2010-2016." JOM FISIP 4 (2), 1-14.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, jdih.mkri.id 1 (1945).
UNESCO. 2021. "Listing of ICH and Register." unesco.go.id.
Utami, S. 2018. "Kuliner sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya." CoverAge: Journal of Strategic Communication 8 (2), 36-44. DOI: 10.35814/coverage.v8i2.588.
Wijaya, S. 2019. Indonesian Food Culture Mapping: A Starter Contribution to Promote Indonesian Culinary Tourism." Journal of Ethnic Foods 6 (9). DOI: 10.1186/s.42779-019-0009-3
Wijayanti, A. 2020. "Wisata Kuliner sebagai Strategi Penguatan Pariwisata di Kota Yogyakarta Indonesia." Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata dan Budaya 11 (1), 74-82. DOI: 10.31294/khi.v11i1.7998.
Zahrulianingdyah, A. 2018. "Kuliner sebagai Pendukung Industri Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal." Teknobuga 6 (1), 1-9. DOI: 10.1529/jtbb.v6i1.16667.
Mozaik Humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Both authors and Mozaik Humaniora agree with the following attribution of journal:
1. Copyright of this journal is possession of Author, by the knowledge of the Editorial Board and Journal Manager, while the moral right of the publication belongs to the author.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.