Puitika Cerpen-Cerpen Eka Kurniawan

Authors

Downloads

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap puitika empat cerpen Eka Kurniawan dalam kumpulan cerpen Gelak Sedih dan Cerita-Cerita Lainnya dan Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-Cerita Lainnya. Puitika merupakan kaidah-kaidah umum yang mendahului kelahiran karya sastra. Penelitian ini memanfaatkan metode baca struktural berdasarkan morfologi Vladimir Propp, khususnya konsepnya tentang fungsi yaitu unsur yang stabil dan tetap dalam sebuah cerita, tanpa memperhitungkan bagaimana dan siapa yang melaksanakannya. Keserupaan unsur-unsur yang ada dalam sebuah kumpulan cerpen pun, dapat memiliki kecenderungan demikian, sebab sama halnya dengan dongeng atau cerita rakyat, cerpen memiliki plot yang berfungsi menghadirkan unsur-unsur secara berurutan, meskipun jenis yang terakhir tersebut memiliki struktur yang lebih kompleks. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu identiï¬kasi alur dan perumusan puitika keempat cerpen Eka Kurniawan. Hasil penelitian ini memperlihatkan sembilan hal yang senantiasa berulang pada cerpen-cerpen tersebut, yaitu perempuan sebagai tokoh sentral, konflik atau klimaks di awal penceritaan, penjelasan tentang masa lalu di tengah penceritaan, keluarga sebagai ruang problematis, cerita cinta, dominasi bapak, suami yang tidak diharapkan, harapan yang diperjuangkan, dan akhir cerita yang mendua. Hal tersebut pada akhirnya dapat dimaknai Eka Kurniawan tampak mengusung estetika dongeng. Estetika dongeng yang dimanfaatkan Eka Kurniawan pun bukan yang bersifat konvensional, tetapi dongeng yang tidak lagi memperlihatkan hitam-putih, melainkan bipolaritas, dengan akhir cerita yang bersifat terbuka.
Kata kunci: alur, cerpen, puitika, dongeng