Wacana Kekuasaan dan Kebenaran dalam Puisi Lisan Sa Ngaza
Downloads
kekuasaan dan kebenaran asal-usul subetnis. Menurut konsep Horace, sastra memiliki fungsi dulce et utile atau indah dan berguna. Tujuan tulisan ini untuk menjelaskan bahwa pada era postmodern,
yang indah dan berguna saja tidak cukup. Puisi lisan perlu dikaji demi keberlangsungan tradisi,
keberakaran, dan pembentukan karakter. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori kekuasaan dan kebenaran menurut Foucault. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Foucault mengemukakan tentang parrhesia (berbicara tentang kebenaran) dan parrhesiasist
(orang yang berbicara tentang kebenaran). Sa Ngaza berbicara tentang sejarah asal-usul dan identitas kelompok. Sa Ngaza disampaikan oleh Mori Sa Ngaza (pewarta Sa Ngaza) sebagai parrhesiasist. Kajian
ini menjelaskan bahwa wacana kekuasaan dan kebenaran dalam puisi lisan sebagai parrhesia dan
parrhesiasist memerlukan sejumlah modal. Modal dapat mendukung Sa Ngaza agar memiliki pengaruh dan dominasi demi keberlanjutan tradisi dalam era postmodern. Hubungan antara parrhesia dan parresiasist tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan, kekuasaan, dan kebenaran asal-usul sub-etnis pemilik Sa Ngaza
Mozaik Humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Both authors and Mozaik Humaniora agree with the following attribution of journal:
1. Copyright of this journal is possession of Author, by the knowledge of the Editorial Board and Journal Manager, while the moral right of the publication belongs to the author.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.