Tumpang-Tindih Konflik dalam Novel Kambing dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan
Downloads
Penelitian ini bertujuan untuk membedah tumpang tindih konflik dalam novel Kambing dan Hujan
karya Mahfud Ikhwan dengan menggunakan teori narasi Gerard Genette. Dengan mengungkap unsur-unsur dominan seperti tata, perspektif, dan penutur, ditemukan adanya tumpang tindih
konflik seperti berikut: (1) konflik percintaan Mif dan Fauzia yang merupakan pembuka dan penutup
Kambing dan Hujan tampak menjadi sentral cerita, (2) konflik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
yang mendominasi cerita bukanlah konflik utama, dan (3) cinta segitiga Pak Fauzan, Bu Yat, dan Pak
Iskandar merupakan konflik utama yang menjadi kunci kemunculan konflik lain. Dengan menemukan adanya tumpang tindih konflik, konflik-konflik yang sepintas terlihat sebagai fokus cerita ternyata hanya merupakan bagian dari konflik utama, sehingga dapat diketahui bahwa konflik agama bisa saja muncul karena konflik pribadi para tokoh-tokoh besarnya. Hal ini disebabkan budaya patriarkhi yang mendorong Pak Fauzan dan Pak Iskandar untuk mendapatkan legitimasi
sebagai laki-laki dalam memperebutkan perempuan yakni Bu Yatun sebagai objek. Untuk itu, penelitian ini dapat membuka wawasan pembaca agar tidak menelan teks secara mentah dengan
melihat secara sekilas apa yang tampak pada permukaan cerita.
Mozaik Humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Both authors and Mozaik Humaniora agree with the following attribution of journal:
1. Copyright of this journal is possession of Author, by the knowledge of the Editorial Board and Journal Manager, while the moral right of the publication belongs to the author.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.