Potret Ketertindasan Rakyat dalam Novel Nyanyian Kemarau Karya Hary Kori'un

sosiologi sastra ketertindasan Riau

Authors

July 1, 2014

Downloads

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ketertindasan rakyat di pedalaman Riau dan perlawanan
yang mereka lakukan dalam novel Nyanyian Kemarau karya Hary B. Kori'un. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini mengungkap
ketertindasan rakyat melalui analisis tokoh dan penokohan, alur, latar tempat dan waktu, dan tema.
Unsur-unsur karya sastra tersebut akan dikaitkan dengan pendekatan sosiologi sastra menurut Sapardi
Djoko Damono. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa novel yang dibagi menjadi tiga bagian yang
masing-masing menceritakan satu fase kehidupan tokoh utamanya yang bernama Rusdi Ahmad
Subadra ini mengangkat sejumlah peristiwa yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan nyata,
seperti peristiwa kerusuhan Mei 1998, pembangunan PLTA Koto Panjang tahun 1993, dan pembalakan
liar di pedalaman Riau. Melalui novel ini, jiwa jurnalistik Kori'un untuk secara jujur mengungkapkan
masalah-masalah sosial dan lingkungan di masyarakatnya terejawantahkan meskipun dibalut dengan
kisah-kisah fiksi. Melalui tokoh Rusdi, ia sebagai pengarang sekaligus wartawan memosisikan diri
sebagai pengarang yang secara sadar mengemban misi untuk menyampaikan kebenaran. Kori'un
sebagai pengarang sekaligus wartawan menggunakan tokoh Rusdi yang juga wartawan sebagai
agen atau corong untuk mengkritik pemerintah dan aparat korup. Masalah-masalah sosial dan
lingkungan yang ia suguhkan di dalam novel ini bertujuan untuk membuka mata dan menumbuhkan
kesadaran pembaca bahwa sebagian besar rakyat di negeri ini belum merasakan apa yang disebut
hidup sejahtera seperti yang selalu digembar-gemborkan oleh pemerintah.